Kisah Daniel Marthin, Sukses Patahkan Pandangan Miring Juara Dunia Bulu Tangkis Junior Tak Mampu Bersinar di Level Senior
KISAH Daniel Marthin yang sukses patahkan pandangan miring juara dunia bulu tangkis junior tak mampu bersinar di level senior menarik dikulik. Sebab, kesuksesannya yang diukir bersama Leo Rolly Carnando di sektor ganda putra berhasil jadi mengikis pandangan tersebut.
Ya, sejumlah pebulu tangkis yang bersinar di level junior hingga bisa menyebet gelar juara di kejuaraan dunia level tersebut memang kerap kesulitan kala berlaga di taraf senior. Beberapa juara tak bisa bersinar.
Namun, kondisi itu tak membuat Daniel Marthin tertekan. Pasalnya, Leo/Daniel berstatus juara dunia bulu tangkis junior pada 2019.
Duet Leo/Daniel sukses naik podium tertinggi di ajang itu. Kepastian itu didapat usai mengalahkan ganda China, Di Zijian/Wang Chang, dengan skor 21-19 dan 21-18.
Daniel pun sukses mematahkan pandangan tersebut dengan menorehkan prestasi manis bersama Leo di level senior. The Babbies -julukan Leo/Daniel- masih bertahan di level senior hingga saat ini dan sukses merebut gelar demi gelar juara.
Salah satu gelar juara yang diraih Leo/Daniel adalah medali emas SEA Games 2021. Kemudian, prestasinya berlanjut ke ajnag Singapura Open 2022.
Di awal tahun ini, Leo/Daniel pun sudah merebut sejumlah gelar juara. Mereka sukses juara di dua turnamen beruntun pada awal musim ini, yakni Indonesia Masters 2023 dan Thailand Masters 2023.
Rentetan kesuksesan itu pun membawa Leo/Daniel terus mendongkrak posisi di ranking BWF. Leo/Daniel bahkan sempat duduk di peringkat 10 besar dunia usai juara Thailand Masters 2023.
"Waktu habis juara dunia junior ya langsung ingin cepat adaptasi di senior. Soalnya banyak yang bilang kalau juara di junior belum tentu bagus di senior. Tapi, kita mau buktikan," ungkap Daniel kepada MNC Portal Indonesia.
"Emang apa salahnya kalau kita di junior juara dunia, terus di senior juara? Apa bedanya?" sambungnya.
"Mungkin banyak yang bilang percuma juara junior, tapi di senior enggak juara. Mending juara di junior dulu kan daripada enggak? Makanya sekalian tunjukin saja kalau bisa juara dua-duanya," ucap Daniel.
"Akhirnya, itu bukan hanya sekadar kata-kata doang, memang harus dibuktikan. Ya buktinya enggak kayak gitu kan, enggak ada yang enggak mungkin. Yang penting kita berusaha dan berdoa, pasti bisa," tegasnya.
Lebih jauh, Daniel bercerita soal perjuangannya mengukir prestasi kala masih di level junior. Daniel mengatakan gelar juara dunia junior 2019 memang telah dibidik Daniel bersama Leo.
Target itu ingin dicapai karena Leo/Daniel berambisi bangkit setelah pada turnamen bergengsi perdananya di level junior, tepatnya di Kejuaraan Asia Junior 2018, mereka langsung angkat koper di babak pertama.
"Ya, waktu 2019 targetnya emang juara dunia, soalnya itu kan kalau di junior gelarnya paling bergengsi," imbuh Daniel.
"Setelah gagal 2018 (di Kejuaraan Asia Junior), saya sampai putus asa karena kalahnya di babak pertama, sambungnya.
Terus ada motivasi mau menunjukkan kalau saya masih bisa, jadi dari latihannya lebih keras lagi, lebih pintar lagi," jelas Daniel.
Kini, Leo/Daniel bersiap untuk berlaga lagi di turnamen-turnamen bergengsi lain pada 2023. Salah satunya ada All England 2023 yang akan digelar pada tahun depan.