Kisah Inspiratif Cristiano Ronaldo: Sangat Miskin, Pernah Minta Sisa Makanan dari McDonald’s
IDXChannel Kisah inspiratif Cristiano Ronaldo sering diulas oleh berbagai media massa. Perjalanannya menjadi salah satu pemain termahal tidak dimulai secara instan, ia telah berjuang sejak kecil untuk meraih cita-citanya.
Cristiano Ronaldo kini bermain untuk Al-Nassr dan menerima bayaran USD200 juta setiap tahunnya. Lebih mahal dibanding bayaran yang diterima oleh Lionel Messi dan Kylian Mbappe.
Cristiano dikenal sebagai pemain dengan kepercayaan diri yang tinggi, skill footwork yang sangat baik, dan ambisius untuk selalu menang. Bagaimana kisah inspiratif Cristiano Ronaldo dimulai?
Dilansir dari uprisehigh.com dan thestrive.co (11/2), simak ulasan singkatnya berikut ini.
Kisah Inspiratif Cristiano Ronaldo: Hidup Penuh Kemiskinan
Cristiano Ronaldo terlahir di keluarga yang miskin. Ayahnya adalah seorang pecandu alkohol, sehingga ibunya lah yang harus membanting tulang untuk merawat Ronaldo dan saudara-saudaranya.
Keluarganya tinggal di pulau terpencil, Madeira, di Portugal. Rumahnya tidak bisa dibilang layak huni. Mereka sangat miskin hingga rumahnya tidak dialiri listrik. Di Madeira, sepak bola adalah olah raga yang paling digemari oleh masyarakat.
Ronaldo telah bercita-cita untuk menjadi pemain terbaik sejak kecil. Kemiskinan tak membuatnya patah arang untuk mengejar cita-citanya. Meskipun ia tak memiliki peralatan olah raga yang layak untuk berlatih, ia terus bermain sepak bola mengembangkan kemampuannya.
Karena ia tak bisa membeli bola, seringkali Ronaldo menjadikan botol atau gumpalan kain bekas untuk menggantikan bola. Orang-orang di sekitarnya pun meragukannya, dan berkata bahwa ia terlalu kurus untuk menjadi pemain bola.
Namun nasib berkata lain. Kerja kerasnya untuk berlatih membuahkan hasil. Bakat dan keahliannya mulai terbentuk. Pada usia delapan tahun, ia bermain untuk klub Andorinha. Berikutnya, ia bermain untuk klub Nacional.
Kemampuannya di atas rata-rata, ia bahkan cukup kompeten untuk bermain sepak bola dengan anak-anak lain yang berusia tiga tahun lebih tua darinya, bahkan cara Ronaldo bermain pun lebih baik dari teman-temannya itu.
Mees Hilgers dan Eliano Reijnders Sudah Gabung Timnas Indonesia di Bahrain, Siap Debut Bela Garuda
Kemudian pada usia 12 tahun, Sporting CP menarik Ronaldo untuk bermain di klubnya dengan bayaran EUR1.500, setara dengan Rp24 juta dengan kurs hari ini. Dari sinilah pengorbanannya di mulai.
Ronaldo harus pindah ke Lisbon untuk berlatih dengan Sporting CP. Pindah ke tempat yang begitu jauh dari keluarga di usia muda bukanlah hal yang mudah. Meskipun ia telah pindah ke Lisbon, kondisi keuangannya tetap belum membaik saat itu. Ronaldo pernah harus meminta makanan sisa ke outlet McDonalds setempat.
Kemudian pada usia 14 tahun, ia memutuskan untuk berhenti sekolah dan mengejar karier sebagai pemain sepak bola. Perjuangannya tak berhenti sampai sini, setahun kemudian, ia didiagnosa dengan penyakit racing heart syndrome.
Penyakitnya itu mengharuskannya untuk operasi atau berhenti bermain bola. Namun Ronaldo memutuskan untuk menjalani operasi jantung demi kariernya.
Semua pengorbanan Ronaldo akhirnya berbuah manis pada akhirnya. Ia telah bermain untuk klub-klub sepak bola ternama seperti Manchester United, Real Madrid, Juventus, dan kini Al-Nassr.
Bayarannya terus meningkat dari tahun ke tahun, dan tawaran iklan datang dengan sendirinya. Membuatnya menjadi salah satu pemain sepak bola terkaya di dunia. Ia telah mencetak 118 goal di pertandingan internasional, dan menerima 34 piala sepanjang kariernya.
Demikianlah kisah inspiratif Cristiano Ronaldo, pemain sepak bola terkaya yang memulai kariernya dari kemiskinan. ( NKK )