Infografis Rapor Tiga Pemain Naturalisasi Indonesia di Piala AFF 2022
JAKARTA, iNews.id - Tim nasional (Timnas) Indonesia menurunkan Marc Klok, Jordi Amat dan Ilija Spasojevic untuk bisa menjadi juara Piala AFF 2022. Namun ketiga pemain naturalisasi tersebut masih belum bisa mengantarkan Skuad Garuda untuk pertama kalinya menjadi juara.
Sebagaimana diketahui, Timnas Indonesia harus tersingkir dari babak semifinal Piala AFF 2022. Skuad Garuda kalah agregat 0-2 dari Vietnam, sehingga harus mengubur mimpi untuk bisa merasakan gelar juara Piala AFF untuk pertama kalinya.
Sebelum tampil di Piala AFF 2022, Timnas Indonesia sudah melakukan persiapan dengan melakukan training camp (TC) serta memainkan pemain naturalisasi. Mereka adalah Marc Klok (posisi gelandang), Jordi Amat (posisi bek) dan Ilija Spasojevic (posisi striker).
Namun pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong lebih mempercayakan Marc Klok dan Jordi Amat untuk tampil di setiap pertandingan. Sementara Ilija Spasojevic hanya dijadikan pelapis Dendy Sulistyawan di lini depan.
Suporter Panser Biru dan Snex Kompak Boikot, Laga PSIS vs Bali United Terancam Sepi Penonton
Kendati demikian, ketiga pemain naturalisasi tersebut tetap memberikan kontribusi untuk Timnas Indonesia. Berikut rapor Marc Klok, Jordi Amat dan Ilija Spasojevic selama tampil di Piala AFF 2022:
1. Marc Klok
Gelandang Timnas Indonesia Marc Klok merayakan gol ke gawang Thailand pada laga Grup A Piala AFF 2022 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Kamis (29/12/2022). (Foto: Instagram/@pssi)
Marc Klok baru pertama kali membela Timnas Indonesia di ajang Piala AFF. Namun gelandang berusia 29 tahun itu langsung memberikan penampilan terbaiknya di setiap pertandingan, sehingga Shin Tae-yong menjadikanya pilihan utama di lini tengah Timnas Indonesia.
Gelandang kelahiran Amsterdam, Belanda itu tampil sebanyak enam pertandingan di Piala AFF 2022. Marc Klok sukses menyumbakan dua gol yang masing-masing dicetak saat Timnas Indonesia meraih kemenangan 7-0 atas Brunei Darussalam dan imbang 1-1 dari Thailand.
Selama berlaga di Piala AFF 2022, Marc Klok tampil penuh di lima laga termasuk pertandingan leg pertama dan leg kedua semifinal Timnas Indonesia menghadapi Vietnam. Dia hanya turun dari bangku cadangan, ketika menghadapi Brunei Darussalam di fase grup.
Marc Klok tampil agresif saat menghadapi Vietnam di leg pertama semifinal Piala AFF 2022. Dia menjadi pemain terdepan, ketika rekan-rekanya mendapatkan pelanggaran keras dari pemain The Golden Star -julukan Timnas Vietnam.
Namun di leg kedua, Marc Klok tampil lebih bertahan dan beberapa kali melakukan kesalahan. Umpan-umpannya kerap kali meleset, sehingga suplai bola ke depan untuk Timnas Indonesia tak ada.
Total Marc Klok bermain 460 menit dalam 5 laga. Sebagai playmaker bertipe metronom, Klok bisa mengalirkan bola dari belakang ke depan dan dua sisi flank. Dia piawai mengalirkan bola secara mendatar dan melambung. Hanya saja, jika di-pressing ketat, dia sulit memberikan operan jitu ke rekan setimnya yang lain.
2. Jordi Amat
Timnas Indonesia hanya menang 2-1 atas Kamboja laga fase Grup A Piala AFF 2022. Indonesia banyak membuang peluang emas di laga ini. (foto: PSSI).
Shin Tae-yong berharap Jordi Amat bisa menjadi tembok kokoh untuk Timnas Indonesia. Kendala bahasa menjadi permasalahan utama pemain berusia 30 tahun itu dengan Fachruddin Aryanto dan Rizky Ridho untuk menjaga pertahan Timnas Indonesia.
Jordi Amat hanya bermain empat pertandingan di Piala AFF dengan dua laga di penyisihan grup dan babak semifinal. Dia tak bermain dalam kemenangan Timnas Indonesia 7-0 atas Brunei Darussalam dan akumulasi kartu, saat Skuad Garuda menang 2-1 atas Filipina.
Selama menjadi starting line-up, Jordi Amat gagal membantu Timnas Indonesia mendapatkan clean sheet. Pasalnya, dia kecolongan tiga gol dalam tiga pertandingan yang dimainkannya, takni Timnas Indonesia menang 2-1 atas Kamboja, imbang 1-1 dengan Thailand dan kalah 0-2 dari Vietnam.
Sementara kesalahan fatal dilakukan oleh Jordi Amat dalam kekalahan Timnas Indonesia 0-2 dari Vietnam di leg kedua semifinal Piala AFF 2022. Dia dan Rizky Ridho yang salah melakukan antisipasi, sehingga Nguyen Tien Linh berhasil mencetak gol pada menit ketiga.
Total Jordi Amat bermain 360 menit dalam empat laga. Meski gagal mencatatkan cleansheet empat kali, dia berhasil memperlihatkan kepiawaiannya mengawal pertahanan. Operannya pun terbilang jitu dan dia tampak tenang menguasai bola meski di-pressing pemain depan lawan. Kendati begitu, kendala bahasa tampaknya membuat dia kesulitan mendapatkan chemistry dari rekan setimnya di lini belakang.
3. Ilija Spasojevic
Penyerang Timnas Indonesia, Ilija Spasojevic merayakan gol ke gawang Brunei Darussalam pada laga Grup A Piala AFF 2022 di Stadion KLFA, Kuala Lumpur, Senin (26/12). (Foto: Instagram/@pssi)
Banyak pihak menilai Ilija Spasojevic bakal menjadi penyerang utama Timnas Indonesia. Pasalnya, dia tampil bagus bersama Bali United pada musim 2021/2022 dengan mencetak 23 gol dan lima assist dalam 39 penampilan di semua kompetisi.
Namun penyerang berusia 35 tahun itu hanya menjadi pelapis Dendy Sulistyawan. Alhasil, Ilija Spasojevic tak mendapatkan menit bermain banyak bersama Timnas Indonesia di Piala AFF 2022.
Ilija Spasojevic hanya tampil sebanyak lima pertandingan dan tak bermain hingga akhir. Total dia bermain selama 125 menit dengan mencetak satu gol dan satu assist dalam kemenangan Timnas Indonesia 7-0 atas Brunei Darussalam.
Penyebab utama Ilija Spasojevic tak mendapatkan menit bermain banyak adalah karakternya sebagai penyerang murni tidak sesuai dengan strategi Shin Tae-yong. Pelatih asal Korea Selatan itu memilih Dendy Sulistyawan karena bisa tampil agresif, memiliki kecepatan dan bekerja keras untuk merebut bola dari pemain lawan.
Ilija Spasojevic adalah striker bertipe target-man. Umpan atau operan presisi jelas menjadi santapannya di lini depan. Sayangnya, Timnas Indonesia memiliki PR besar terhadap kemampuan ini. Alih-alih mendapat umpan di kotak penalti, operan-operan pemain Garuda kadang kalah terputus sebelum sampai pertahanan lawan. Tentu ini yang perlu dibenahi para pesepak bola Indonesia khususnya yang menjadi langganan Timnas.