Wawancara Eksklusif Zaenal Arief: Striker Belum Sesuai Ekspektasi
JawaPos.com- Timnas Indonesia bakal menjalani partai terakhirnya di fase grup A Piala AFF 2022 melawan Filipina (2/1).
Itu menjadi laga penentu bagi skuad Garuda. Tak sekadar menang, Indonesia juga harus mencetak gol sebanyak mungkin jika ingin menjadi juara grup. Bagaimana peluangnya?
Berikut petikan wawancara Jawa Pos dengan eks striker timnas Zaenal Arief yang pernah mencetak quat-trick ke gawang Filipina.
Terkait laga terakhir fase grup Indonesia melawan Filipina, prediksi Anda?
Yang paling penting poin bisa diamankan ya kalau menurut saya. Bagaimana supaya bisa memenangi pertandingan. Kalau menang bisa lolos.
Bagaimana Anda melihat striker timnas saat ini?
Hmmm, bagaimana ya? Saya kalau boleh bilang belum sesuai ekspektasi sih. Saya sih menilai secara keseluruhan ya. Biasanya seorang striker itu bagaimana mendapat suplai bola dari lini tengah.
Kalau suplai bola baik dan semua unsur komponennya baik dan sudah dilakukan, terus ternyata strikernya tidak bisa memanfaatkan, baru kita bisa bilang semua permasalahan ada di penyerang.
Kalau bicara fisik kan sudah tidak diragukan lagi ya? Kalau saya melihat cara bermainnya, kalau bermain di kandang kurang tenang. Masih gugup.
Bicara soal melawan Filipina, Anda pernah mencetak quat-trick saat Piala AFF 2002 dan menang dengan skor telak 13-1. Di era sekarang ini apakah bakal sulit untuk mencetak banyak gol di satu pertandingan?
Ya, saya quat-trick sama Bepe (Bambang Pamungkas). Sebetulnya sekarang saya lihat kualitas Filipina juga sudah berkembang dan bukan timnas yang mudah (dikalahkan, Red).
Saya pikir harus hati-hati dan waspada. Karena mereka nothing to lose bermain (Filipina sudah tidak punya peluang lolos) dan betul-betul istilahnya tanpa beban. Karena beban sebetulnya ada di Indonesia.
Tapi, saya berharap kepada para pemain untuk tidak dijadikan beban. Tapi, kalau bisa menggebrak di menit awal, lakukanlah. Karena itu bakal memberikan kepercayaan diri kepada si pemain untuk bisa mendapatkan pundi gol. Kuncinya menang adalah bisa melakukan strategi bagus sejak awal.
Terkait striker, di tiga laga pertama belum ada yang konsisten dipasang. Lawan Filipina nanti bagaimana?
Ya, Shin Tae-yong masih mencari siapa (yang layak menjadi pilihan utama, Red). Saya juga melihat masih gonta-ganti dan belum ada yang cocok dan pas seperti yang diharapkan Shin Tae-yong.
Tapi, kalau boleh saya memilih sih, sepertinya semua striker punya peluang untuk mengisi posisi itu. Tinggal bagaimana caranya pelatih bisa lebih jeli untuk memilih siapa yang diturunkan.
Apakah menurut Anda penting bagi Indonesia pesta gol dan mengincar juara grup?
Kalau saya pikir sih, jangan memilih untuk berpeluang menjadi juara grup atau tidak. Yang penting, bagaimana kita tidak bisa melihat hasil di pertandingan lain.
Selama 90 menit ini kita bisa fokus ke pertandingan melawan Filipina. Pokoknya gas terus, jangan sampai kendor. Anggap laga melawan Filipina itu sebagai modal penting bagi Indonesia untuk melaju ke babak selanjutnya. Siapa pun nanti yang akan dihadapi.
Soal insting gol, kemarin sempat ramai dengan Hansamu Yama Pranata dan Witan Sulaeman yang tidak bisa cetak gol meski gawang sudah kosong. Komentar Anda?
Hehehe, sebetulnya situasional di lapangan ya kalau menurut saya. Kalau sebagai mantan pemain, situasi di lapangan itu sering tidak sesuai harapan. Kadang-kadang, misalnya, para penonton melihat bahwa itu murni seharusnya 100 persen gol, tapi di lapangan kita kadang-kadang itu sesuatu yang berbeda.
Butuh ketenangan dan fokus yang ekstra bagi pemain per individu. Siapa pun yang mendapatkan momentum seperti itu lagi nantinya, jangan sampai hilang lagi momentum yang 99 persen jadi gol. Itu jadikan pembelajaran.
Kalau tidak gol sangat berdampak ke mental?
Oh iya, mental itu sudah pasti. Kadang-kadang 100 persen gol, tapi tidak terjadi. Ada beban ke diri sendiri. Itu yang pernah saya rasakan juga.
Ada prediksi skor?
Kalau saya tiga poin harus. Tapi, jangan jadikan beban. Saya yakin Indonesia bisa atasi itu.