Bencana dan Tragedi di Indonesia yang Jadi Perhatian Publik, Nomor 2 Sangat Memilukan

Bencana dan Tragedi di Indonesia yang Jadi Perhatian Publik, Nomor 2 Sangat Memilukan

Olahraga | BuddyKu | Minggu, 25 Desember 2022 - 05:26
share

JAKARTA Tahun 2022 akan berakhir. Ada sejumlah jejak bencana dan tragedi yang terjadi selama berlangsungnya tahun Shio Macan Air dalam astrologi China ini.

SINDOnews merangkum, ada tiga bencana serta tragedi yang dianggap cukup menarik perhatian publik Tanah Air. Berikut tiga peristiwa tersebut, yakni:

1. Pesawat Tempur T-50i TNI AU jatuh

Pesawat T-50i ini jatuh di wilayah pegunungan, Desa Nginggil, Kecamatan Kradenan Blora, Jawa Tengah, pada Senin 18 Juli 2022 malam.

Pesawat jenis Golden Eagle tersebut diketahui diawaki oleh satu penerbang, Lettu Pnb Allan Safitra yang gugur dalam tragedi tersebut.

Kepala Penerangan Lanud Iswahjudi Mayor Sus Yudha Pramono menuturkan, pesawat jenis T50i Golden Eagle tersebut hilang kontak saat latihan terbang malam.

2. Tragedi Kanjuruhan

Tragedi Kanjuruhan terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, pada Sabtu 1 Oktober 2022. Peristiwa memilukan ini terjadi setelah selesainya pertandingan antara tuan rumah Arema Malang melawang Persebaraya Surabaya.

Data Polri menyebutkan, jumlah korban Tragedi Kanjuruhan tercatat sebanyak 705 orang. 131 orang dinyatakan meninggal dunia dalam tragedi ini. Sementara sisanya, mengalami luka berat, sedang, dan ringan.

3. Gempa Cianjur

Gempa bumi berkekuatan 5,6 magnitudo ini terjadi pada 21 November 2022. Guncangan gempa tersebut telah membuat tiga kecamatan di Kabupaten Cianjur, yakni Desa Rancagoong Kecamatan Cilaku, Desa Limbangan Sari Kecamatan Cianjur, dan Kecamatan Cugenang, luluh lantak.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan data korban per Selasa 29 November 2022. Korban meninggal tembuh 327 orang. Untuk korban luka berat sebanyak 595 orang, masih dirawat di rumah sakit berat sebanyak 68 orang.

Jumlah pengungsi 108.720 orang, kemudian kerugian materil rumah rusak sebanyak 83.747 unit rumah. 35.976 unit bangunan rusak ringan. Kemudian rumah yang rusak sedang sejumlah 17.599 unit, rumah yang rusak berat 34.447 unit. Dampak gempa tersebut bertambah menjadi 16 titik kecamatan atau 169 Desa.

(maf)

Topik Menarik