Laporan dari Qatar: Singkirkan Spanyol, Pemain Timnas Maroko Langsung Sujud Syukur
AL RAYYAN+Para pemain Timnas Maroko langsung sujud syukur usai menyingkirkan Spanyol pada 16 besar Piala Dunia 2022 di Stadion Education City, Al Rayyan, Qatar, Rabu (7/12/2022) dini hari WIB.
Di luar dugaan, tim dari Negeri Maghribi yang tak dipandang dari awal turnamen, justru mampu memulangkan juara Piala Dunia 2010, Spanyol, dengan skor 3-0 lewat drama adu penalti.
Kalah penguasaan bola, Maroko hanya 27 persen berbanding 63 persen milik Spanyol, tak menjadi penghalang. Terbukti, tim berjuluk Singa Atlas itu sukses memaksa pertandingan berakhir tanpa gol hingga perpanjangan waktu. Alhasil, duel harus ditentukan lewat adu penalti.
Dalam situasi tersebut, para pemain tim berjuluk Singa Atlas itu lebih terlihat lebih lepas. Sebaliknya, para algojo Timnas Spanyol malah diliputi ketegangan.
Hasilnya, tiga penendang Maroko, Abdelhamid Sabiri, Hakim Ziyech, dan Achraf Hakimi sukses melakukan tugasnya. Hanya Badr Benoun yang gagal. Sementara tiga penendang Spanyol yakni Pablo Sarabia, Carlos Soler, dan Sergio Busquets tak berhasil menjebol gawang Yassine Bounou.
Sontak, air mata langsung tumpah di Stadion Education City saat sepakan Hakimi menentukan kemenangan Timnas Maroko. Hakim Ziyech dkk berlari dan saling berpelukan kemudian langsung serentak sujud syukur.
Sujud syukur adalah ritual yang dilakukan umat Muslim dalam mensyukuri nikmat Allah SWT karena dikaruniai keberhasilan atau telah terlepas dari bahaya (musibah).
Sementara para suporter Timnas Maroko langsung berpelukan dan menangis bahagia. Banyak dari mereka yang langsung menengadahkan tangan ke langit mengucap Alhamdulillah.
Pantas jika Timnas Maroko sangat bersuka cita dengan sukses ini. Sebab, dari enam kali ikut Piala Dunia, baru kali ini mereka menembus perempat final.
Selain itu, Maroko jadi tim Afrika keempat yang berhasil melaju ke perempat final dalam sejarah Piala Dunia setelah Kamerun (1990), Senegal (2002), dan Ghana (2010).
Pelatih Timnas Maroko Walid Regragui juga mencetak sejarah menjadi arsitek Afrika pertama yang membawa pasukannya lolos ke perempat final Piala Dunia.
