Tak Ada Penambahan, Benarkah Kasus Gagal Ginjal Akut di Indonesia Telah Usai?
Sudah kurang lebih dua minggu terakhir tidak ada lagi penambahan kasus gagal ginjal akut pada anak di Indonesia. Berdasarkan data terakhir yang diterima, ada total 324 kasus, dan pasien yang meninggal mencapai 200 orang.
Sementara itu, ada 111 orang telah sembuh, dan yang dirawat 13 pasien. Namun, tidak ada penambahan kasus baru dalam dua minggu terakhir, tepatnya pada periode 2-15 November 2022.
Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin menyatakan, kasus gagal ginjal akut di Indonesia telah selesai diatasi. Hal itu sejak pemerintah menghentikan sementara konsumsi obat sirup yang diiringi penurunan laju kasus secara drastis.
"Kalau ginjal akut, dari sisi Kementerian Kesehatan sebenarnya sudah selesai. Kenapa? Sebab, sejak kami berhentikan obat-obatan tersebut, itu kasusnya turun drastis," ujar Menkes Budi dikutip dari Antara , Senin (21/11/2022).
Roberto Mancini Masih Kepikiran Pemain Arab Saudi Gagal Penalti Vs Indonesia Sampai Sekarang
Keputusan tersebut ditempuh Kemenkes RI sejak 18 Oktober 2022 bersamaan dengan uji coba obat penawar Fomepizole kepada 10 pasien di RSCM Jakarta, yang terbukti efektif memulihkan kesehatan pasien.
Intervensi berikutnya dalam penurunan laju kasus adalah pengumuman produk obat sirup yang aman berdasarkan uji keamanan dan mutu produk, yang dilakukan BPOM pada 23 Oktober 2022.
Pemerintah kembali mendatangkan lebih dari 100 vial Fomepizole pada 25 dan 30 Oktober 2022, untuk diberikan kepada seluruh pasien yang menjalani perawatan.
"Sudah tidak ada kasus baru lagi, sudah dua setengah pekan. Jadi sudah selesai," katanya.
Budi mengatakan, hasil investigasi BPOM bersama Kemenkes dan organisasi profesi terkait telah membuktikan, obat-obatan sirup yang mengandung cemaran Etilen Glikol dan Dietilen Glikol (EG/DEG) adalah penyebab gangguan ginjal akut.
"Begitu sudah kami setop, sudah enggak ada lagi kasus baru. Situasi rumah sakit sudah turun terus yang dirawat ginjal akut," tuturnya.
Menkes Budi bilang, saat inimasih ada pasien gagal ginjal akut yang meninggal dunia. Ia pun menjelaskan alasan pasien itu bisa meninggal usai jalani perawatan di rumah sakit.
"Kematian masih ada dua hari lalu atau tiga hari yang lalu. Ada tambahan satu, tapi itu kematian karena sisa-sisa yang dulu, karena sudah terlampau rusak ginjalnya, sudah 35 hari di rumah sakit, enggak bisa diperbaiki," imbuhnya.