Ini Catatan FIFA tentang Stadion Gelora Delta Sidoarjo

Ini Catatan FIFA tentang Stadion Gelora Delta Sidoarjo

Olahraga | jawapos | Senin, 7 November 2022 - 13:23
share

JawaPos.com- Pasca Tragedi Kanjuruhan, pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan audit stadion di seluruh Indonesia. Tidak terkecuali Stadion Gelora Sidoarjo. Nah, berdasar hasil audit sementara, kandang Deltras FC itu terdapat sejumlah catatan.

Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Pemkab Sidoarjo Djoko Supriyadi mengungkapkan, pihaknya memang tidak menerima langsung hasil audit dari Kementerian PUPR tersebut. Tetapi, ada beberapa yang menjadi catatan. Yakni, kualitas konstruksi sudah pasti turun.

Itu sudah lama dibangun, kalau dicek sekarang tentu kualitas konstruksinya pasti turun, jelasnya seperti dilansir Jawa Pos Radar Sidoarjo (6/11).

Catatan lain yang perlu diperhatikan adalah kondisi tempat duduk suporter. Di Stadion Gelora Delta, tempat duduk di tribun suporter masih belum single seat. Padahal, ketentuan FIFA mengarahkan tempat duduk stadion menerapkan single seat. Nah, sementara tempat duduk yang single seat di Stadion Gelora Delta, hanya ada di tribun VIP atau di sisi barat lapangan.

Jika harus menyesuaikan dengan standar ideal FIFA, Djoko menyatakan, tentu butuh anggaran besar untuk perbaikan Stadion Gelora Delta. Karena itu, dia mengharapkan tada bantuan dari pemerintah pusat. Kalau mengandalkan anggaran pemkab, tentu tidak maksimal, imbuhnya.

Mengutip dari pemkab, Stadion Gelora Delta Sidoarjo merupakan stadion multifungsi. Stadion tersebut berkapasitas 35.000 penonton. Berbagai event besar pernah digelar di Stadion Gelora Delta Sidoarjo. Bahkan beberapa kali pernah menjadi tempat bertanding bagi Timnas Indonesia.

Gelora Delta dibangun untuk penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XV 2000 Jawa Timur. Stadion dipergunakan saat acara pembukaan dan penutupan PON XV. Peresmian dilakukan bertepatan dengan peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) XV dan diresmikan oleh Presiden RI yang saat itu dijabat BJ Habibie.

Sebenarnya, Stadion Gelora Delta Sidoarjo didirikan pada 1984. Atas inisiasi bupati yang saat itu dijabat Sugondo. Kali pertama yang dibangun adalah kolam renang. Lalu, dilanjutkan lapangan tenis pada 1986, Gedung Serbaguna (1987), dan stadion sepak bola pada 1999.

Dalam proses penamaan stadion, terdapat 279 usulan nama oleh masyarakat yang datang dari berbagai daerah. Sebanyak 16 di antaranya mengusulkan nama Gelora Delta.

Sebelumnya, usulan nama Stadion Utama Sidoarjo menjadi unggulan. Akhirnya, diputuskan Stadion Gelora Delta. Nama Delta diambil karena Kabupaten Sidoarjo dikelilingi Sungai Berantas dan laut Jawa.

Keputusan itu tertuang dalam surat keputusan (SK) Bupati Sidoarjo Nomor 110 Tahun 1998. Selain untuk acara-acara olahraga, kompleks GOR selama ini juga menjadi tempat berwisata masyarakat sekaligus berolahraga. Di dalamnya juga terdapat sasana tinju hingga jogging track.

Penggunaan Stadion Gelora Delta beragam. Tidak hanya untuk olahraga. Bahkan, pernah menjadi tempat istoghotsah akbar 1 juta warga Nahdlatul Ulama (NU). Kapasitas parkir sangat luas. Mampu menampung banyak kendaraan hingga nyaman untuk menggelar kegiatan besar. Akses juga sangat mudah. Sebab, dekat dengan exit tol Sidoarjo.

Topik Menarik