5 Fakta Kapten Timnas Indonesia U-19 Muhammad Ferrari yang Dipanggil STY Lawan Curacao

5 Fakta Kapten Timnas Indonesia U-19 Muhammad Ferrari yang Dipanggil STY Lawan Curacao

Olahraga | BuddyKu | Rabu, 21 September 2022 - 10:39
share

KAPTEN Timnas Indonesia U-19, Muhammad Ferrari kini menjadi perbincangan hangat para pencinta sepak bola Tanah Air. Wonderkid Persija Jakarta ini ternyata memiliki sejumlah fakta unik.

Saat ini dia untuk pertama kalinya dipanggil Shin Tae-yong ke Timnas Indonesia senior untuk melawan Curacao di FIFA Matchday bulan ini. Hal itu berkat kegigihan dan kerja kerasnya selama menjadi kapten Garuda muda. Berikut Sportstars.id merangkum lima fakta Muhammad Ferrari.

5. From Zero to Hero

Perjalanan Ferrari untuk mencapai ke Timnas Indonesia senior nyatanya tidak mudah. Ferrari sendiri baru dipanggil ke Timnas Indonesia U-19 pada Juli lalu untuk tampil di Piala AFF U-19 2022.

Namun saat itu dia gagal membawa Garuda muda lolos ke babak semifinal. Hal itu lantaran timnya kalah head to head dari Thailand dan Vietnam. Namun kini di Kualifikasi Piala Asia U-20 2023, Feri-panggilan akrab Ferrari- berhasil membantu Timnas Indonesia U-19 kemenangan atas Vietnam untuk kali pertamanya di era Shin Tae-yong.

4. Dilarang Main Fun Football

Feri saat ini dilarang untuk bermain fun football oleh kedua orang tuanya. Alasannya karena khawatir sang anak mengalami cedera jika bermain dengan teman-temannya baik di sepak bola maupun futsal.

Pasalnya, kini Feri menjadi salah satu aset penting Timnas Indonesia. Tidak hanya itu, dia juga menjadi bibit unggul bagi Persija kedepannya.

3. Wara Wiri Main di Luar Negeri

Siapa sangka jika ternyata pria kelahiran Jakarta pada 2003 itu sebelumnya sempat wara-wiri bermain di luar negeri. Pengalaman itu didapat saat dia bermain bersama Topskor Indonesia di Gothia Cup China U-15 2018.

Dia juga menjadi pemain milik Persikabo 1973 yang juara Elite Pro Academy (EPA) U-16 2019 lalu. Pencapaiannya itu kini menjadi modal pengalaman bermain di level Timnas Indonesia.

2. Pernah Jadi Pelari

Sebelum terjun ke dunia sepak bola, Feri juga pernah menjadi seorang pelari. Aktivitas itu dia tekuni sejak masih mengampu pendidikan sekolah dasar (SD).

Saat duduk di bangku sekolah menengah (SMA), Feri berhasil mendulang juara kedua lomba lari saat mewakili SMA 97 Jakarta. Namun kecintaan Feri sejak kecil terhadap sepak bola membuat Feri terjun ke cabang tersebut.

1. Terlahir di Keluarga Olahragawan

Bakat Feri sebagai seorang atlet ternyata diturunkan oleh keluarganya. Sang ayah, Paino, diketahui merupakan mantan atlet voli profesional pada 1995 silam.

Lingkungannya pun dikelilingi oleh euforia olahraga. Titisan sang ayah kini mendarah daging di jiwa dan raga Feri bersama Timnas Indonesia.

Topik Menarik