Gagal Rekrut Haaland, Xavi: Barca Lagi Bokek
Pelatih Barcelona Xavi Hernandez hanya bisa mengelus dada, setelah tahu manajemennya gagal mendatangkan bomber asal Norwegia, Erling Haaland.
Saat ini, Haaland sudah dipastikan akan berlabuh ke Manchester City musim depan. Juru taktik Barca berkebangsaan Spanyol itu lantas mewajarkan keberhasilan City.
Sebab, dia mengakui bahwa saat ini timnya lagi bokek alias tidak punya uang untuk memboyong Haaland ke Camp Nou.
Seperti diketahui, Barcelona sangat tertarik memboyong Erling Haaland pada bursa transfer musim panas ini. Tim asal Catalan itu bahkan sempat mengklaim akan melakukan segala upaya untuk bisa mendapatkan bomber Borussia Dortmund itu.
Namun nyatanya, mereka justru kena tikung oleh Manchester City. Sebab, tim berjuluk The Citizens gerak cepat dan lebih serius meminang Erling Haaland. Bahkan, Erling Haaland pun dikabarkan telah lolos tes medis.
Ia tinggal menunggu pengumuman secara resminya dari pihak klub untuk dikenalkan ke publik. Saya kira lasan utama Barcelona gagal memboyong Erling Haaland, hanya karena faktor finansial. Jadi, ketika Haaland memilih ke City. Itu wajar-wajar saja, kata Xavi seperti dikutip dari The Marca, kemarin.
Eks punggawa Barcelona menyebut, meski gagal merekrut Haaland. Barca masih punya banyak proyek lain yang bisa diandalkan untuk musim depan. Tapi, dia juga tak bisa memungkiri kedatangan Haaland akan membuat City jadi tim paling menakutkan musim depan.
Tapi apa boleh buat. Kepindahan itu sudah terjadi dan kegagalan kami hanya karena alasan keuangan. Saya tidak bohong, memang itu kebenarannya, ungkap Xavi Hernandez.
Tapi memang, untuk bisa menebus Erling Haaland dari Borussia Dortmund tidaklah murah. Manchester City menebusnya dengan harga setinggi langit yakni sebesar 75 juta Euro atau sekria Rp 1,1 triliun.
Erling Haaland pun mendapat kontrak jangka panjang hingga musim 2027. Gajinya selama di Etihad Stadium juga tidak main-main. Kabarnya, ia mendapat gaji 300 ribu poundsterling hingga 500 ribu poundsterling per pekan. Jika dikonversikan ke Rupiah sekira Rp 5 sampai Rp 8 miliar. [DNU]










