BMKG Sebut Gempa Besar M6,1 di Sulteng Disebabkan oleh Hal Ini
JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa dengan kekuatan M6,1 Parigi Moutong, Sulawesi Tengah (Sulteng), Selasa (28/1/2025) pukul 21.53 WIB.
Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,8. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 0,53° LU ; 121,21° BT, atau tepatnya berlokasi di darat 45 km tenggara Parigi Moutong, Sulawesi Tengah pada kedalaman 76 km.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas slab-pull extensional lempeng Utara Sulawesi," kata Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam keterangan resminya.
Daryono juga mengungkapkan dari hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan mendatar turun (oblique-normal).
Sementara itu, gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Toli - Toli dan Buol dengan skala intensitas IV MMI ( Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah ), daerah Palu, Sigi, Poso, Parigi, Kabupaten Gorontalo, Kota Gorontalo dan Kabupaten Gorontalo Utara dengan skala intensitas III MMI ( Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu ).
Kemudian di daerah Kabupaten Bone Bolango dan Tanjung Redep dengan skala intensitas II-III MMI ( Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu ).
Daryono memastikan dari hasil asil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami. "Hingga pukul 22.19 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya 1 aktivitas gempabumi susulan ( aftershock ) dengan magnitudo M3,4," katanya.
Daryono mengingatkan masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," imbaunya.