RAKYAT BERSUARA: Keinginan Patrick Kluivert Pahami Kultur Sepakbola Indonesia Layak Diapresiasi

RAKYAT BERSUARA: Keinginan Patrick Kluivert Pahami Kultur Sepakbola Indonesia Layak Diapresiasi

Terkini | okezone | Selasa, 14 Januari 2025 - 22:31
share

JAKARTA – Mantan Ketua Umum PSSI, Nurdin Halid, mengapresiasi keinginan Patrick Kluivert memahami kultur sepakbola Indonesia. Bahkan, pelatih anyar Timnas Indonesia itu sudah bersua dengan Bima Sakti dan Indra Sjafri di sela-sela latihan Timnas Indonesia U-20.

Kluivert diketahui resmi menjadi pelatih Timnas Indonesia pada pekan lalu. Pria asal Belanda itu langsung bekerja dan menemui Indra serta Bima saat memimpin pemusatan latihan (TC) Timnas Indonesia U-20 di Jakarta.

1. Apresiasi

Gaya Patrick Kluivert saat melatih tim (Foto: Instagram/@patrickkluivert9)

Nurdin menyambut positif keingintahuan Kluivert tersebut. Menurutnya, seorang pelatih tim nasional harus paham dengan kultur sepakbola di Indonesia.

“Seorang pelatih harus paham kultur sepakbola sebuah negara. Nah saya melihat hari ini membaca ini, ini langkah awal dari Patrick ini bagus,” kata Nurdin dalam dialog Rakyat Bersuara yang dipandu Aiman Witjaksono dengan tema ‘Piala Dunia Harga Mati! Kluivert Bisa?’, Selasa (14/1/2025).

“Dia ingin mengetahui kultur sepakbola Indonesia dengan cara dia mendatangi Indra Sjafri ke lapangan, bertemu Bima Sakti. Bukan sowan, dia ingin tahu kultur, pasti ada diskusi, dia tanya itu,” imbuh politikus Partai Golkar itu.

2. Pendekatan Positif

Nurdin mengatakan Kluivert juga dinilai memiliki pendekatan positif dengan pernyataannya yang menekankan pentingnya Timnas Indonesia sebagai tulang punggung masa depan sepakbola nasional. Menurutnya, pernyataan itu bagus.

 

“Dan keluar dari pernyataan Patrick kalau tidak salah Timnas Indonesia merupakan tulang punggung masa depan, dia tidak mengatakan organisasi. Itu artinya dia ingin memahami kultur. Dan seorang pelatih harus paham kultur sebuah negara. Langkah awal ini bagus,” tegas Nurdin.

3. Komunikasi

Shin Tae-yong melatih Timnas Indonesia di Piala ASEAN Mitsubishi Electric Cup 2024 (Foto: PSSI)

Pada kesempatan itu, Nurdin menyoroti kendala komunikasi yang kerap menjadi tantangan besar bagi pelatih asing di Indonesia, termasuk dalam situasi pertandingan. Ia mencontohkan pengalaman Shin Tae-yong, pendahulu Kluivert, yang terkendala saat memberi instruksi.

“Jadi setiap pelatih itu pasti sudah mengatur strategi dan taktik, apakah 4-3-3 atau 5-4-1 dan sebagainya. Pada saat itu, Shin Tae-yong yang tidak bisa berbahasa Indonesia menjelaskan kepada pemain dengan penerjemah. Namun ketika pemain di lapangan strategi yang sudah disampaikan tidak berjalan,” kata Nurdin.

“Dia strateginya sudah disampaikan waktu manajemen tidak berjalan dia ingin mengubah atau dia ingin memperkuat itu, komunikasi ini sudah terlambat,” tandasnya.

Topik Menarik