Prabowo Masuk Daftar Pemimpin Dunia Berpengaruh 2025, Begini Reaksi Istana
JAKARTA - Media asing _The Straits Times_ merilis daftar 10 pemimpin dunia yang bakal berpengaruh di tahun 2025. Salah satunya adalah Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto.
Juru Bicara Kantor Komunikasi Presiden (PCO) urusan hubungan Internasional, Philips Vermonte mengungkapkan beberapa faktor Presiden Prabowo terpilih menjadi pemimpin dunia yang berpengaruh.
"Presiden Prabowo yang secara dukungan domestik melalui Pemilu kemenangannya cukup signifikan. Karena itu, The Straits Times menganggap bahwa Pak Presiden Prabowo akan menjadi aktor penting," kata Philips saat dihubungi, Minggu (5/1/2025).
Indonesia, kata Philips, ke depan diprediksi akan menjadi negara dengan ekonomi yang lebih besar dan penyeimbang antara Amerika Serikat dengan China. Indonesia juga mewakili kepentingan negara-negara berkembang khususnya pada global south.
"Jadi, selama ini global south itu mungkin yang sering disebut adalah China dan India tapi Indonesia dengan apa yang dilakukan Presiden Prabowo beberapa waktu belakangan seperti ditulis oleh The Straits Times pergi segera setelah dilantik ke berbagai pertemuan platform dan menyampaikan kepentingan nasional Indonesia secara eksklusif yaitu untuk pembangunan," jelasnya.
Philips menyebut bahwa Presiden Prabowo ingin memastikan peranan aktif Indonesia untuk tidak terpengaruh perseteruan Amerika Serikat dan China.
"Pak Prabowo dianggap menunjukkan bahwa Indonesia mengerti harus ada negara-negara memastikan peranan lebih aktif untuk menyampaikan pada negara maju seperti berseteru seperti Amerika Serikat dengan China bahwa ini bukan soal anda berdua aja nih gitu kira-kira," ungkapnya.
Philips yakin Prabowo ingin Indonesia dan negara berkembang lainnya dapat melanjutkan pembangunan di tengah berbagai konflik yang ada.
"Bahwa jangan sampai konflik Anda itu mengganggu kepentingan kita. Kita mau, Indonesia mau dan negara berkembang mau mendapatkan menjalankan terus momentumnya untuk pembangunan," katanya.
Diberitakan sebelumnya, media _The Straits Times_ merilis daftar 10 pemimpin dunia yang bakal berpengaruh di tahun 2025, salah satunya adalah Presiden RI Prabowo Subianto.
Hal tersebut tertulis dalam artikel berjudul 'Meet the 10 World Leaders to Watch in 2025' yang dirilis pada 4 Januari 2025.
"Dari Donald Trump dan Xi Jinping hingga Prabowo Subianto dan Vladimir Putin, para tokoh berpengaruh ini akan memiliki peran yang sangat besar dalam perkembangan di seluruh dunia," tulis laporan tersebut.
Dalam artikel tersebut turut menyoroti bagaimana Prabowo tidak membuang waktu dan bergerak cepat untuk mengambil peran di tingkat internasional.
Salah satunya dengan melakukan lawatan diplomatik ke berbagai negara, seperti kunjungan ke Tiongkok dan Amerika Serikat (AS), serta menghadiri konferensi tingkat tinggi Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) yang diselenggarakan di Peru pada November 2024.
Keseluruhan kunjungan tersebut dilakukan oleh Prabowo dalam kurun waktu sebulan pasca dirinya dilantik sebagai Presiden RI pada 20 Oktober 2024. _The Straits Times_ menilai, kunjungan luar negeri yang dilakukan oleh Prabowo lebih memiliki motif ekonomi ketimbang geopolitik atau pun pribadi.
“Inti dari visi kepresidenannya adalah tujuan untuk mencapai PDB sebesar 8 persen, naik dari kondisi saat ini yang berada pada angka 5 persen,” tulis media asing yang berbasis di Singapura tersebut.
Pencapaian visi tersebut, menurut _The Straits Times_, bergantung pada upaya menarik investor, terutama dalam bidang infrastruktur untuk meningkatkan konektivitas dan produktivitas di seluruh Indonesia.
Di tingkat internasional, Prabowo mendorong agar Indonesia dapat lebih tegas dalam kelompok multilateral. Salah satunya ditandai dengan sikap pemerintah yang menyampaikan keinginan Indonesia untuk bergabung dengan BRICS.
Selain itu, dalam artikel tersebut turut mengungkap bagaimana Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim melihat sosok ‘sekutu’ dalam diri Prabowo. “Prabowo diharapkan akan memberikan dukungan kuat bagi pencapaian Malaysia di ASEAN. Dukungan tersebut memfasilitasi investasi lintas batas; konektivitas rantai pasokan dan pembangunan berkelanjutan; serta sejalan dengan apa yang ditekankan pada pemerintahannya terkait dengan ‘pembangunan yang berorientasi pada pertumbuhan’,” tulis _The Straits Times_.
Di sisi lain, artikel yang sama juga menyoroti bagaimana pendekatan kebijakan luar negeri Prabowo yang berupaya untuk meningkatkan hubungan Indonesia dengan Rusia dan Tiongkok telah memicu perdebatan, apakah langkah tersebut sesuai dengan kepentingan strategis nasional dalam konteks yang lebih luas.
“Para pengamat akan memantau secara cermat langkah Prabowo mengarungi keseimbangan global dan mengelola kritik dalam negeri terhadap keputusan internasionalnya,” tulis _The Straits Times_