Maverick Vinales: Jika Yamaha Mendengarkan, Saya Pasti Sudah Jadi Juara MotoGP!
MAVERICK Vinales lempar kritikan ke mantan timnya di MotoGP, yakni Yamaha. Dia mengatakan andai saja Yamaha mau mendengarkan perkataan Vinales, dia yakin sudah menjadi juara dunia MotoGP saat ini.
Sayangnya, Maverick Vinales merasa kata-katanya tak pernah didengar. Sampai akhirnya, dirinya memutuskan meninggalkan Yamaha di tengah kejuaraan MotoGP 2021.
1. Curhat Maverick Vinales Tak Pernah Didengar Yamaha
Ya, Maverick Vinales bercerita masa-masa dirinya masih membela Yamaha. Dia mengaku pihak Yamaha tak mengikuti sarannya di tahun-tahun awal kerja sama mereka.
Diketahui, Vinales direkrut Yamaha untuk menggantikan Jorge Lorenzo pada 2017. The Top Gun -julukan Vinales- sendiri tampil mengesankan di kelas junior dan selama dua musimnya di MotoGP bersama Suzuki.
Benar saja, kiprah Vinales di awal kedatangannya di Yamaha pun berhasil manis. Tampil gemilang, dia bisa memenangkan dua balapan pembuka di Qatar dan Argentina pada MotoGP 2017. Lalu, Vinales menang lagi di seri kelima di Le Mans, Prancis.
Namun setelah itu, Vinales tidak memenangkan balapan lain di sisa musim. Hingga akhirnya, dia finis di posisi ketiga pada klasemen akhir pembalap MotoGP 2017. Vinales ada di belakang Marc Marquez yang keluar sebagai juara dan Andrea Dovizioso yang berada di posisi kedua.
Vinales mengungkapkan bahwa Yamaha mengambil arah yang berbeda dalam pengembangan M1, meskipun ia bersikeras bahwa motor itu tidak memerlukan perubahan apa pun. Pasalnya, Vinales sudah nyaman mengemudikan motor Yamaha peninggalan Jorge Lorenzo.
Andai saja perubahan tidak dilakukan, Vinales yakin dirinya bisa tampil moncer sepanjang musim 2017. Dengan begitu, gelar juara pun bisa diraihnya.
“Ketika saya bergabung dengan Yamaha, saya datang seperti roket. Saya datang dengan ide yang jelas, tujuan yang jelas dan itulah satu-satunya hal yang saya minta dari Yamaha: Saya ingin menjadi juara dunia,” ujar Vinales, dikutip dari Motorsports, Minggu (29/12/2024).
“Saya tidak ingin menjadi apa pun yang lain, jangan buat saya menjadi apa pun yang lain karena saya ingin menjadi ini, saya tidak tertarik pada apa pun yang lain. Ketika saya mengendarai Yamaha pada uji coba di Valencia, saya jatuh cinta padanya. Saya meminta mereka untuk tidak menyentuhnya. Saya menginginkan yang ini, yang merupakan motor yang ditinggalkan Jorge Lorenzo,” lanjutnya.
“Saya berkata, ‘Bawakan saya motor ini ke Qatar, dengan ini saya akan memenangkan kejuaraan dunia.’ Namun, ketika saya tiba di Sepang (untuk uji coba pramusim), di mana motor itu?” ucap Vinales.
“Saya memenangkan balapan pertama, saya memenangkan balapan kedua, saya menang di Le Mans, itu adalah salah satu hari terbaik dalam hidup saya, saya memenangkan pertarungan melawan idola saya, Valentino Rossi,” sambungnya.
“Namun, di Barcelona terjadi gelombang perubahan. Saya tidak mengerti apa pun. Saya memberi tahu mereka untuk tidak menyentuh motor itu,” keluh Vinales.
2. Vinales Akhirnya Hengkang
Kondisi Vinales yang tak kunjung dapat dukungan optimal di Yamaha tampak membuatnya frustrasi. Hingga akhirnya, Vinales memutuskan hengkang dari Yamaha di pertengahan musim 2021.
Vinales lalu menemukan kehidupan baru di Aprilia pada tahun yang sama. Dia akhirnya kembali ke jalur kemenangan.
Pada MotoGP 2025, Vinales akan memulai lembaran baru lagi dalam kariernya di MotoGP. Dia akan pindah ke Tech3 KTM.
“Apa tantangan berikutnya yang saya inginkan? Bagi saya, tantangannya adalah memenangkan kejuaraan dunia. Sekarang saya telah sampai pada kesimpulan bahwa ada dua sisi: Anda menjadi penantang atau Anda pergi ke sisi gelap. Anda pergi ke KTM atau Anda pergi ke Ducati,” ujar Vinales.
“Di Ducati, sangat sulit untuk menang. Bagaimana Anda akan mengalahkan tim resmi? Ini sangat rumit, Anda memiliki motor yang sama, tetapi tidak memiliki senjata yang sama. Jadi saya hanya punya satu pilihan, pergi ke KTM dan menjadi penantang,” tutupnya.