3 Fakta Penjual Bakso Perbaiki Jalan Desa Rp10 Miliar, Sudah 15 Tahun Tak Diperbaiki
MALANG - Jalan desa di Kabupaten Malang, yang viral di media sosial (medsos) dibangun oleh pengusaha bakso Ferry Suwadi, ternyata sudah lama mengalami kerusakan dan tidak kunjung diperbaiki.
Berikut sejumlah fakta terkait perbaikan jalan yang menghabiskan anggaran Rp10 miliar dengan dana pribadi:
1. Sudah 15 Tahun Tak Diperbaiki
Terakhir kali jalan di Susun Segelan Sidomulyo, Desa Balesari, Kecamatan Ngajum, terakhir di era Sujud Pribadi saat menjabat sebagai Bupati Malang periode 2005-2010 lalu.
Kepala Dusun Segelan Sidomulyo Antok Johanes menyampaikan, perbaikan jalan terakhir itu dilakukan melalui program kemitraan di masa Sujud Pribadi, menjadi Bupati Malang. Ia tak begitu mengingat pasti kapan tahunnya, tapi yang jelas sudah ada nyaris 15 tahun jalan belum pernah diperbaiki.
Pasca itu, perbaikan jalan sudah tak dilakukan lagi meski Pemdes Balesari sudah berupaya keras agar pembangunan jalan menjadi atensi Pemkab Malang maupun DPRD.
"Terakhir jalan dibangun lewat program kemitraan dan itu sudah cukup lama. Terus memang bukan berarti tidak ada perbaikan, ada, tapi tidak bisa secara keseluruhan," kata Antok Johanes, dikonfirmasi pada Sabtu (28/12/2024).
2. Akses Satu-satunya
Jalan desa tersebut memang menjadi akses satu-satunya warga di empat dusun, dengan panjang sekitar 4 kilometer. Statusnya sebagai jalan desa membuat proses perbaikan tergantung kepada alokasi anggaran dari desa.
Selain itu, sebenarnya ada program prioritas daerah pemilihan (Dapil) dari wakil rakyat yang duduk di Kabupaten Malang. Tapi tetap saja jalan itu belum tersentuh perbaikan, hingga rusak parah.
"Ada perbaikan, tapi kan enggak bisa semuanya. Dana desa juga diberikan untuk pelaksanaan program prioritas yang disebar di 4 dusun. Sementara usulan juga sudah melalui Musrenbang dan upaya lain. Tapi kemampuan anggaran memang jadi kendala, ya akhirnya belum sempat diperbaiki," paparnya.
3. Bantahan Perangkat Desa
Tapi ia membantah bila selama ini perangkat desa tak ada upaya apapun. Ia menyatakan, perangkat desa juga terlibat sejak awal dalam perencanaan rabat beton, yang dibiayai oleh Ferry Suwadi bos bakso di Batam, yang menjadi donatur utama usai lima tahun merantau ke Batam.
"Jangan dianggap Desa (Pemdes) tidak berbuat sama sekali. Kami perangkat turun dan terlibat sejak awal, sampai mengkoordinir warga untuk gotong royong membantu pembangunan rabat beton," tutur dia.
Antok mengakui dukungan yang diberikan Ferry Suwadi cukup membantu meringankan beban masyarakat yang butuh akses jalan yang baik dan aman untuk beraktivitas.
"Apa yang dilakukan Pak Ferry memang cukup membantu kami. Dan realisasi rabat beton adalah wujud kolaborasi warga dengan donatur," tukasnya.
Sebelumnya jalan desa di Kabupaten Malang mendadak menjadi perhatian warganet. Pasalnya jalan desa yang awalnya rusak parah, dan nyaris berbentuk tanah tak bisa dilintasi di musim hujan, diperbaiki dengan beton cor.
Menariknya dana perbaikan ini disumbang oleh Ferry Suwadi, pengusaha bakso khas Malang yang merantau lima tahun ke Batam. Pengerjaan perbaikan jalan dilakukan secara gotong royong oleh warga dibantu dengan beberapa pekerja bangunan, yang berasal dar? sekitar desa setempat.