Gegara Judol Utang Sampai Rp300 Juta, Pria di Lombok Timur Gantung Diri
SELONG - Seorang pria berinisial P (26), asal Kecamatan Montong Gading Kabupaten Lombok Timur (Lotim), Nusa Tenggara Barat (NTB), mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Hal itu dilakukan lantaran korban terlilit utang Rp300 juta gegara judi online (judol).
Jasad korban ditemukan pertama kali oleh pacarnya bernama IAH (26) dalam posisi leher tergantung tali nilon di kamar mandi rumah korban, Jumat 27 Desember 2024, sekira pukul 19.10 Wita.
1. Kronologi Kejadian
Kasi Humas Polres Lombok Timur, AKP Nikolas Oesman mengungkapkan peristiwa itu bermula saat korban curhat ke pacarnya melalui WhattApp bahwa dirinya terlilit utang Rp300 juta setelah bermain judi online dan meminta bantuan ke pacarnya untuk mencari pinjaman guna membayar angsuran.
Pacar korban pun berupaya mencari pinjaman ke sana ke mari, tapi tak berhasil. Kemudian pada pukul 18.29 Wita, chat dari pacar korban sudah tidak direspons oleh korban. sehingga membuat pacarnya menjadi bingung dan sekitar pukul 19.00 Wita Indah memutuskan untuk mencari korban kerumahnya.
"Sekitar pukul 19.10 Wita sdri Indah sampai di rumah korban dan langsung mencarinya tak lama berselang menemukan korban didalam kamar mandi sudah dalam posisi leher tergantung dengan tali nilon sehingga sdri Indah berteriak minta tolong," ujar Nikolas, Sabtu (28/12/2024).
2. Ibu Korban Histeris
Setelah itu, datanglah R yang merupakan ibu kandung korban, kemudian ibu korban berlari melihat ke kamar mandi dan menemukan anaknya sudah dalam posisi tergantung dengan seutas tali nilon.
Diketahui sebelumnya tali tersebut dipakai sebagai tali jemuran. Kemudian setelah itu, ibu korban berteriak histeris sehingga membuat warga sekitar berdatangan melihat ke kamar mandi tempat korban gantung diri.
3. Polisi Olah TKP
Sementara, setelah mendapat laporan petugas dari Polsek Montong Gading, Tim Inafis Polres Lombok Timur bersama petugas PKM mendatangi tempat kejadian perkara (TKP). Polisi pun langsung melakukan olah TKP dan mengevakuasi korban.
Dari keterangan orang tua korban, lanjut Nikolas, korban mengalami stres berat karna terlilit banyak utang, "Keluarga korban mengikhlaskan kematian korban dan mengangap sebagai musibah," ujar Nikolas.