Marlon Renaldy Bintang Sitkom OB Tutup Usia, Ini Riwayat Penyakit yang Sebabkan Kematian Mendadak
Kabar meninggalnya aktor era 2000-an Marlon Renaldy mengejutkan banyak pihak. Pemeran Pak Taka dalam sitkom OB ini mengembuskan napas terakhir di usia 52 tahun pada 23 Desember 2024.
Meski kabar duka ini baru saja berhembus, namun banyak yang dibuat bertanya-tanya terkait penyebab meninggalnya Marlon Renaldy.
Menurut cerita dari sang keluarga, pemeran di sinetron Bawang Merah Bawang Putih ini sempat mengalami serangan jantung saat tengah membantu mengawal iring-iringan jenazah dengan motor bersama anaknya.
Marlon disebut-sebut sempat mengeluhkan dadanya yang tiba-tiba sakit, kemudian pingsan ditempat. Meski sempat dilarikan ke RS Fatmawati, sayangnya nyawanya tak tertolong.
Melansir dari laman Kementerian Kesehatan RI, kejadian kematian mendadak paling sering disebabkan oleh penyakit jantung.
Sudden cardiac death atau kematian jantung mendadak adalah kematian mendadak yang tidak terduga tanpa trauma sebelumnya, yang terjadi dalam waktu singkat, biasanya kurang dari 1 jam sejak timbulnya gejala.
Sebanyak 75 persen dari penyebab kematian jantung mendadak disebabkan oleh penyakit jantung koroner.
Penyebab kedua adalah kardiomiopati yakni kelainan pada otot jantung seperti dilated cardiomyopathies, hypertrophic cardiomyopathies dan Arrhythmogenic Right Ventricular Dysplasia (ARVD).
Selain itu sindroma gangguan irama jantung misalnya long QT syndrome, Brugada syndrome, early repolarisation syndrome merupakan penyebab kematian jantung mendadak yang juga sering ditemui terutama pada usia muda.
Usia yang paling sering mengalami kematian jantung mendadak berada di rentang usia 30-40 tahun.
Gejala awal yang paling sering dirasakan adalah nyeri dada yang disebut juga dengan angina pectoris.
Rasanya seperti tertekan atau dihimpit benda berat atau terasa panas, yang berlangsung lebih dari 15-20 menit yang dapat menjalar ke leher, bahu, maupun ke punggung serta biasa disertai gejala tambahan seperti keringat dingin, mual, muntah, dan sesak napas.
Namun ada kalanya keluhan nyeri dada tersebut tidak begitu dirasakan, terutama pada pasien diabetes dan usia lanjut. Tanpa keluhan nyeri dada sewaktu-waktu dapat terjadi kematian jantung mendadak.