Rencana Kenaikan PPN 12 Bikin UMKM Sarung Terpukul
TEGAL – Pengusaha sarung di Tegal, Jawa Tengah, mengungkapkan kekhawatirannya atas rencana pemerintah untuk menaikkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen pada Januari 2025. Kebijakan ini dinilai mengancam usaha mereka, karena akan menambah beban biaya produksi dan menurunkan daya saing produk lokal.
Rencana pemerintah untuk menaikkan PPN bertujuan untuk meningkatkan penerimaan negara, yang berimbas pada sejumlah barang dan jasa, termasuk produk tekstil seperti sarung. Sejumlah pengusaha sarung Pantura di Tegal menilai kenaikan PPN ini akan meningkatkan biaya produksi yang sudah tinggi akibat kenaikan harga bahan baku.
“Kenaikan biaya produksi bisa mencapai 20 hingga 25 persen,” ujar salah satu pengusaha. Belum lagi, tarif listrik untuk penggunaan di atas 6600 watt juga naik, semakin menambah beban pengusaha.
Pengusaha pun kini harus mencari solusi untuk menekan biaya produksi. Sementara itu, pakar ekonomi dari Celios, Bima Yudhistira, menyebutkan sektor UMKM dipastikan akan terkena dampak karena kenaikan pajak yang akan berlapis, mulai dari produsen, distributor, hingga konsumen.
Diharapkan, pemerintah dan pelaku usaha dapat berkolaborasi untuk mengatasi dampak ini agar kenaikan PPN tidak melemahkan ekonomi kerakyatan. Di sisi lain, ada harapan agar pemerintah mengambil langkah konkret untuk menjaga keberlangsungan industri sarung sebagai bagian dari produk warisan budaya bangsa. (Hadits Abdillah)
