Status Gunung Lewotobi Laki-laki Turun ke Level III, Masyarakat Diimbau Tetap Waspada
JAKARTA - Badan Geologi menurunkan status aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki dari Level IV (Awas), menjadi Level III (Siaga). Penurunan ini didasarkan pada hasil pemantauan aktivitas vulkanik gunung tersebut selama periode 16 hingga 23 Desember 2024, yang menunjukkan adanya penurunan aktivitas erupsi.
“Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi secara menyeluruh dari pemantauan visual dan instrumental, maka tingkat aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki diturunkan dari Level IV (Awas) menjadi Level III (Siaga) terhitung tanggal 24 Desember 2024 pukul 10.00 WITA,” ungkap Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid dalam keterangan resminya, dikutip Kamis (26/12/2024).
Wafid mengatakan saat ini gunung api terlihat jelas hingga tertutup Kabut. Teramati asap kawah utama berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tipis, sedang hingga tebal tinggi sekitar 100-1500 meter dari puncak. Cuaca cerah hingga hujan, angin lemah hingga sedang ke arah utara, timur laut, barat daya, barat dan barat laut. Suhu udara sekitar 22-38.2°C. Rata-rata tinggi kolom erupsi pada periode ini antara 500 hingga 1000 meter dari puncak, kolom abu letusan berwarna kelabu.
Lebih lanjut, Wafid juga melaporkan jenis gempa yang terekam selama periode 16 hingga 23 Desember 2024, yaitu 4 kali gempa Letusan, 134 kali gempa Hembusan, 83 kali gempa Harmonik, 6 kali gempa tornillo, 4 kali gempa Low Frekuensi, 3 kali gempa Vulkanik Dangkal, 26 kali gempa Vulkanik Dalam, 4 kali gempa tektonik lokal, 48 kali gempa Tektonik Jauh, 1 kali getaran banjir, 9 kali Tremor menerus dengan amplitudo dominan 2,9 mm.
“Pengamatan secara visual menunjukkan bahwa aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki masih fluktuatif, rata-rata tinggi kolom erupsinya 500-1000 meter sama seperti periode sebelumnya. Terdapat material aliran lava baru yang mengarah pada bagian timur laut dan barat-barat laut, serta material yang berpotensi menjadi lahar di area barat-barat laut dan utara-timur laut kawah Gunung Lewotobi Laki-laki,” jelas Wafid.
Wafid juga melaporkan gempa hembusan mengalami kenaikan dan suara gemuruh lemah beberapa kali terdengar dari Pos Pengamatan Gunung Api Lewotobi Laki-laki. Asap hembusan pada area sekitar puncak pada barat laut-timur laut G. Lewotobi Laki-laki disebabkan adanya zona alterasi (zona lemah), sehingga terlihat asap solfatara yang keluar dari area tersebut.
Selain itu, kata Wafid, gempa letusan juga mengalami penurunan, hal ini disebabkan berkurangnya suplai magma dari dalam sehingga erupsinya berkurang dan lebih dominan hembusan.
“Gempa harmonik mengalami penurunan cukup signifikan, hal ini dikarenakan pergerakan fluida ataupun pelepasan gas dari magma yang mengisi rekahan pada Gunung Lewotobi Laki-laki semakin berkurang. Pada periode ini gempa tornillo mengalami penurunan yang mengindikasikan aliran fluida yang dangkal yang menuju permukaan semakin melambat,” ujarnya.
Wafid pun mengimbau masyarakat untuk tidak beraktivitas dalam radius 5 km dari pusat erupsi dan 6 km pada arah barat daya hingga timur laut. Warga juga diminta mewaspadai potensi banjir lahar, terutama di aliran sungai yang berhulu di puncak gunung, seperti di daerah Dulipali dan Padang Pasir. “Masyarakat harus tetap tenang, namun waspada. Jangan mudah percaya pada isu-isu yang tidak jelas sumbernya dan selalu ikuti arahan dari pemerintah daerah,” imbaunya.