Berstatus Pembalap Tertua di MotoGP 2025, Johann Zarco Optimis Mampu Bersaing dengan yang Muda-Muda
BERSTATUS pembalap tertua di MotoGP 2025, Johann Zarco nyatanya tak peduli. Sebab rider LCR Honda itu optimis masih bisa bersaing dengan para pembalap muda.
Di umurnya yang sudah menginjak 34 tahun itu, Zarco pun akan menyandang status sebagai pembalap tertua di grid MotoGP 2025. Soal jam terbang, jelas rider asal Prancis ini sudah tidak perlu diragukan. Mengingat, dia sudah berada di kelas utama MotoGP sejak 2017 bersama KTM Tech3.
Kemudian dia merapat ke Ducati pada 2020 sampai akhirnya sukses memenangkan balapan MotoGP pertamanya pada 2023 bersama Pramac Ducati. Setelah itu, Zarco melanjutkan kariernya di LCR Honda pada 2024. Performanya disana bisa dibilang cukup konsisten dibanding para rider Honda lainnya.
1. Zarco Mulai Memahami Motor Honda
Adaptasi di musim pertamanya bersama tim pabrikan asal Jepang itu terbilang cukup mulus. Namun apakah Zarco akan tetap terus bisa beradaptasi di usianya yang sudah menginjak 34 tahun? Rider asal Prancis itu pun tetap berpikir positif tentang hal tersebut.
“Saya suka tetap berpikir seperti ini, dan saya yakin pemikiran seperti ini akan membantu saya mencapai puncak, atau kembali ke puncak,” tutur Zarco, dikutip dari Crash, Kamis (26/12/2024).
“Karena saya melihat ada pembalap tertentu yang mampu melakukan sesuatu, sementara yang lain tidak,” sambungnya.
2. Tua-Tua Keladi, Makin Tua Makin Jadi
Zarco mengungkapkan bahwa dirinya tidak pernah merasa puas. Menurutnya pemikiran itu memberikan dorongan yang positif. Dia meyakini akan ada momen dimana dirinya bisa melangkah lebih jauh.
“Dan itulah mengapa saya tidak ingin berpikir bahwa apa yang saya lakukan atau yang saya lakukan sebelumnya sudah benar. Itu mungkin benar, tetapi mungkin tidak cukup benar untuk saat ini,” ujarnya.
“Jadi, saya yakin beberapa momen klik akan datang dengan baik ke pikiran dan tubuh saya. Dan saya yakin saya akan melangkah lebih jauh,” tegas Zarco.
Di musim lalu, Zarco menjadi rider terbaik Honda karena finis di posisi 17. Dia unggul atas rekan setimnya, Takaaki Nakagami yang finis posisi 19. Kemudian juga unggul atas dua rider tim pabrikan Joan Mir dan Luca Marini yang hanya mampu finis posisi 21 dan 22.