Shin Tae-yong Tuai Kritikan Usai Gagal Bawa Timnas Indonesia ke Semifinal Piala AFF 2024, Dinilai Terlalu Bernafsu Menang Lawan Filipina

Shin Tae-yong Tuai Kritikan Usai Gagal Bawa Timnas Indonesia ke Semifinal Piala AFF 2024, Dinilai Terlalu Bernafsu Menang Lawan Filipina

Terkini | okezone | Selasa, 24 Desember 2024 - 10:56
share

JAKARTA – Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, tuai kritikan usai gagal bawa skuad Garuda lolos semifinal Piala AFF 2024. Dia dinilai terlalu bernafsu menang lawan Timnas Filipina.

Kritik ini diutarakan pengamat sepakbola nasional, Mohamad Kusnaeni. Dia menyebut jajaran pelatih Timnas Indonesia gagal memahami situasi persaingan di Grup B Piala AFF 2024.

 

Kusnaeni menilai staf pelatih Skuad Garuda terlalu bernafsu untuk meraih kemenangan kontra Filipina. Alhasil, mereka tak memperkuat lini pertahanan di babak kedua.

Seperti diketahui, Timnas Indonesia harus menelan kekalahan 0-1 dari Filipina di Stadion Manahan, Solo, Sabtu 21 Desember 2024 malam WIB. Hasil yang cukup mengecewakan tentunya karena Skuad Garuda gagal melaju ke babak semifinal Piala AFF 2024.

 

Sejumlah poin jadi sorotan usai Shin Tae-yong gagal bawa Timnas Indonesia ke semifinal Piala AFF 2024, berikut penjelasannya:

1. Kritik Shin Tae-yong

 

Kusnaeni menyoroti keputusan dari staf pelatih yang dinahkodai Shin Tae-yong. Menurutnya, jajaran pelatih Timnas Indonesia terlalu bernafsu untuk menang melawan Filipina.

Padahal jika melihat situasinya, Skuad Garuda hanya perlu imbang. Sebab, di laga lainnya Vietnam sukses mengalahkan Myanmar.

“Jajaran pelatih gagal memahami situasi persaingan di fase grup. Mereka terlalu bernafsu ingin menang atas Filipina. Padahal yang kita butuhkan adalah lolos ke semifinal, tidak harus menang,” kata Kusnaeni kepada MNC Portal Indonesia, Senin (23/12/2024).

Kusnaeni mencontohkan ketika Timnas Indonesia harus bermain 10 pemain di menit ke-42 setelah Muhammad Ferarri diganjar kartu merah. Menurutnya, Shin Tae-yong seharusnya memperkuat lini pertahanan mereka di babak kedua.

Apalagi di saat yang bersamaan, Vietnam sudah berhasil unggul 2-0 atas Myanmar saat laga memasuki menit ke-55. Alih-alih menambal lini pertahanan, Shin Tae-yong justru memainkan Hokky Caraka dengan menggantikan Rafael Struick.

Langkah ini yang dinilai Kusnaeni lalai. Sebab, lini serang Timnas Indonesia selama di Piala AFF 2024 terbilang tumpul.

“Tercermin ketika pelatih tidak memasukkan bek tambahan saat babak kedua dimulai dan kita bermain hanya 10 orang. Justru striker digantikan oleh striker lain. Sampai menit ke-55, Vietnam sudah unggul dua gol atas Myanmar. Tapi tim pelatih tetap tidak memperkuat lini pertahanan dengan menambah bek,” ucapnya.

“Padahal kita tahu, selama Piala AFF lini depan kita tumpul. Lebih memperkuat pertahanan adalah jalan paling realistis untuk memaksa Filipina bermain imbang. Akhirnya, malapetaka datang pada menit ke-63. Kita kebobolan dari titik penalti akibat kesalahan di lini pertahanan,” jelasnya.

Topik Menarik