Potret Kampung Penampung Air Bendungan Karian Mulai Tenggelam
Terkini | okezone | Sabtu, 7 Desember 2024 - 12:48
LONDON - Kemenangan 2-0 (3-2) Chelsea atas Fenerbahce, di laga perempat final Liga Champions dini hari tadi, membuat The Blues harus kembali bertemu rival abadinya Liverpool, di babak semifinal.
Liverpool lebih dulu memastikan diri melaju ke empat besar, setelah menyudahi perlawanan tim sesama Inggris, Arsenal 4-2 (5-3).
Ini adalah pertemuan berturut-turut selama empat musim di ajang Liga Champions. Sedangkan di semifinal, ini adalah pertemuan ketiga. Musim lalu Liverpool keluar sebagai pemenang di babak semifinal, setelah pertandingan ditentukan melalui babak adu penalti. Liverpool unggul 4-1.
Musim 2005/2006, kedua tim tergabung dalam satu grup (Grup G) pada babak penyisihan. Tapi tidak ada gol dari dua pertemuan tersebut, setelah bermain dengan skor kacamata alias 0-0.
Laga semifinal yang pernah dijalani kedua tim ini pertama kali terjadi di musim 2004/2005. Liverpool kembali keluar sebagai pemenang, setelah di leg kedua gol 'aneh' Luis Garcia membuat Jose Mourinho (ketika itu pelatih Chelsea) harus gigit jari.
Berdasarkan data statistik hasil pertemuan kedua tim di ajang Liga Champions, sejarah sedikit berpihak kepada The Reds. Apakah di musim ini Rafa Benitez kembali mengantarkan Liverpool ke final?
Atau Avram Grant mampu membalaskan dendam kesumat publik Stamford Bridge, sekaligus mewujudkan mimpi Roman Abramovich yang ingin menyaksikan Chelsea di Moskow? Kita nantikan.
Liverpool lebih dulu memastikan diri melaju ke empat besar, setelah menyudahi perlawanan tim sesama Inggris, Arsenal 4-2 (5-3).
Ini adalah pertemuan berturut-turut selama empat musim di ajang Liga Champions. Sedangkan di semifinal, ini adalah pertemuan ketiga. Musim lalu Liverpool keluar sebagai pemenang di babak semifinal, setelah pertandingan ditentukan melalui babak adu penalti. Liverpool unggul 4-1.
Musim 2005/2006, kedua tim tergabung dalam satu grup (Grup G) pada babak penyisihan. Tapi tidak ada gol dari dua pertemuan tersebut, setelah bermain dengan skor kacamata alias 0-0.
Laga semifinal yang pernah dijalani kedua tim ini pertama kali terjadi di musim 2004/2005. Liverpool kembali keluar sebagai pemenang, setelah di leg kedua gol 'aneh' Luis Garcia membuat Jose Mourinho (ketika itu pelatih Chelsea) harus gigit jari.
Berdasarkan data statistik hasil pertemuan kedua tim di ajang Liga Champions, sejarah sedikit berpihak kepada The Reds. Apakah di musim ini Rafa Benitez kembali mengantarkan Liverpool ke final?
Atau Avram Grant mampu membalaskan dendam kesumat publik Stamford Bridge, sekaligus mewujudkan mimpi Roman Abramovich yang ingin menyaksikan Chelsea di Moskow? Kita nantikan.