Hari AIDS Sedunia 1 Desember, Intip Mitos dan Faktanya!
SETIAP 1 Desember diperingati sebagai Hari AIDS Sedunia. Momentum ini merupakan kesempatan untuk masyarakat menumbuhkan kesadaran akan wabah AIDS ini. Kasus HIV/AIDS sendiri masih dianggap tabu oleh masyarakat Tanah Air. Tak sedikit dari mereka percaya hal-hal yang merupakan mitos dari penyakit tersebut.
Di momen Hari AIDS Sedunia ini, tak ada salahnya untuk mengetahui lebih lanjut akan mitos dan faktanya. Berikut deretan mitos dan fakta dari penyakit AIDS dikutip Alodokter, Selasa 30 Agustus 2022
1. Berdekatan dengan Pasien AIDS Bisa Tertular?
Ini merupakan mitos yang harus dihilangkan dari pikiran publik. Banyak yang berpikir pasien positif HIV/AIDS bisa langsung menularkan penyakitnya hanya dengan berdekatan.
Faktanya, perlu dipahami bahwa penularan HIV/AIDS tidak melalui sentuhan kulit, misalnya saat berjabat tangan atau berpelukan, melalui cipratan ludah, maupun melalui keringat.
2. HIV dan AIDS Berbeda?
Mitos dan fakta pertama ialah antara HIV dan AIDS yang sering dianggap sama. Padahal, kedua kondisi ini berbeda, lho! Perlu dipahami bahwa pasien yang terinfeksi HIV belum tentu mengalami AIDS. AIDS sendiri merupakan kondisi terparah pasien HIV jika tidak rutin melakukan pengobatan.
AIDS (acquired immunodeficienty syndrome) merupakan kondisi di mana pasien HIV sudah mulai mengalami berbagai penyakit karena lemahnya daya tahan tubuh.
Pasien positif HIV bisa melakukan pengobatan rutin agar kondisinya tidak berubah menjadi AIDS yang bisa menyebabkan banyak infeksi parah lainnya.
3. AIDS Kondisi Terparah HIV?
Salah satu fakta tentang AIDS ialah kondisi ini merupakan yang terparah setelah pasien terpapar HIV. Melansir Claveland, HIV adalah virus yang melemahkan sistem kekebalan tubuh Anda. AIDS adalah kondisi yang dapat terjadi akibat infeksi HIV saat sistem kekebalan tubuh Anda sangat lemah. Anda tidak dapat tertular AIDS jika Anda tidak terinfeksi HIV.
4. Pasangan AIDS Boleh Berhubungan Badan Tanpa Pengaman?
Banyak publik beranggapan bahwa pasangan yang sama-sama mengalami AIDS sudah tak perlu menggunakan pengaman saat bercinta. Hal tersebut merupakan mitos belaka.
Kampanye Penuh Semangat: Warga Yalengga Dukung Jhon Marthin dan Befa-Natan dalam Pemilihan 2024
Melansir Health New York Goverment, penggunaan kondom atau pengaman tetap perlu dipakai oleh pasangan pengidap AIDS. Pengaman tersebut dapat melindungi dari paparan berbagai jenis virus lainnya.
Infeksi ulang atau superinfeksi dengan galur HIV baru dapat mempercepat perkembangan penyakit dan mungkin memerlukan penggunaan obat-obatan yang berbeda dari yang digunakan untuk mengobati galur aslinya.