Cegah <i>Stunting</i>, Pemerintah Gencarkan Program KB Pasca-Melahirkan

Cegah Stunting, Pemerintah Gencarkan Program KB Pasca-Melahirkan

Nasional | okezone | Sabtu, 30 November 2024 - 17:24
share

JAKARTA - Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN Indonesia menerima penghargaan Internasional dari organisasi internasional FP2030. Penghargaan ini disampaikan oleh Managing Director FP2030 Asia Pacific Hub: Dr. Sumita Banarjee, karena prestasi Indonesia mencapai persentase KB Pasca Persalinan (KBPP) tertinggi se-Asia Pasifik.

"Kami bersyukur menerima penghargaan dari FP2030. Seluruh pihak Pemerintah, Swasta, Organisasi Profesi (Bidan) saling bersinergi,” demikian ujar Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/ Kepala BKKBN Dr. Wihaji, SAg, MPd saat menerima penghargaan di sela sela kegiatan Rilis Hasil Pemutakhiran Pendataan Keluarga 2024 di Gedung BKKBN, Jumat (29/11/2024). 

Wihaji mengatakan program KB Pascasalin sangat strategis dalam mencegah kehamilan tidak diinginkan, meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak, dan mencegah lahirnya bayi/ baduta stunting. Penghargaan ini dianggap Indonesia sudah menjadi negara yang penanganan pascamelahirkan itu baik. 

"Komitmen pemerintah untuk terus melanjutkan dan menyempurnakan program tersebut. Kemendukbangga/BKKBN akan meningkatkan intensifikasi KBPP hingga seluruh pelosok tanah air sampai daerah terpencil," ujarnya.

Kemendukbangga/BKKBN akan meningkatkan intensifikasi KBPP hingga seluruh pelosok tanah air sampai daerah terpencil melalui progam Family Planning 2030 (FP2030) yang merupakan  program inisiatif dari 93 negara diawali dari Komitmen London Summit 2012, yang bersepakat menjamin hak akses alat kontrasepsi bagi pasangan usia subur serta menurunkan unmet need KB.

Sementara itu, Managing Director FP2030 Asia-Pacific Regional Hub Sumita Banerjee mengapresiasi program KB di Indonesia yang menurutnya sangat kuat. Terlebih, Indonesia telah berkomitmen untuk mempromosikan dan meningkatkan program KB dalam FP2030. Saat ini, Indonesia juga memiliki sistem manajemen data untuk program KB yang kuat.

 

“Program KB di Indonesia ini diakui sebagai apa yang disebut praktik berdampak tinggi, dan ini membantu mengatasi unmet need KB yang membuat KB lebih mudah diakses dan secara keseluruhan membantu memberdayakan perempuan, memperkuat keluarga, komunitas, dan negara,” kata dia.

Sumita pun berharap Indonesia terus memperkuat program KB dengan terus berinvestasi pada data berbasis ilmiah yang lebih baik serta membagikan pengalaman dan pembelajaran strategisnya kepada negara-negara lain di kawasan Asia Pasifik.

Penyerahan penghargaan ini turut disaksikan oleh Menteri Koordinator PMK, Prof. Dr. Pratikno, M.Soc.Sc., dan Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Wakil Kepala BKKBN, Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka, S.Sos.
 

Topik Menarik