6 Kesalahan Intermittent Fasting, Sepele Tapi Bisa Gagal Turun Berat Badan!
INTERMITTENT Fasting atau puasa berselang merupakan salah satu opsi paling populer yang dilakukan banyak orang ketika sedang berpikir untuk menurunkan berat badan. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa intermittent fasting (IF) tidak hanya membantu menurunkan berat badan, tetapi juga mengurangi risiko kesehatan.
Melakukan intermittent fasting tidak sesederhana kelihatannya. Ada banyak cara yang dapat menjadi bumerang yang mengakibatkan berat badan Anda tidak mengalami penurunan, itulah sebabnya Anda harus memperhatikan banyak kesalahan yang mungkin Anda lakukan.
Melansir dari Times of India, Sabtu (23/11/2024), berikut ini merupakan beberapa faktor penyebab gagalnya intermittent fasting:
1. Salah Metode
Pada dasarnya, intermittent fasting adalah sebuah siklus antara periode puasa dan makan. Ini berarti bahwa puasa intermiten membatasi asupan makanan seseorang ke jendela waktu yang lebih pendek untuk mengurangi konsumsi kalori berlebih.
Terdapat banyak metode IF, yang populer di antaranya adalah metode 16:8, Eat-Stop-Eat, dan juga 5:2. Memilih metode IF yang tepat sangat krusial karena apabila salah pilih, Anda mungkin akan makan lebih banyak kalori dari biasanya dan malah menyebabkan kenaikan berat badan yang tidak sehat.
2. Tidak Sabar
Ketika seseorang melakukan intermittent fasting, satu kesalahan yang paling umum dilakukan adalah dengan langsung memilih jeda puasa yang lama dengan harapan berat badan akan cepat turun. Padahal seharusnya pemula memulai perlahan dan tidak langsung melompat ke puasa 24 jam. Karena apabila langsung all in pada percobaan pertama, Anda mungkin akan menjadi tidak konsisten.
3. Terlalu Banyak Makan
Setelah berkomitmen dan telah memilih metode puasa, Anda harus mengikuti aturannya. Berpuasa selama 24 jam atau 16 jam, tidak berarti Anda dapat mengonsumsi makanan secara berlebihan selama jeda waktu makan.
4. Tidak Mengonsumsi Nutrisi yang Cukup
Salah satu kelemahan dari IF adalah hanya berfokus pada waktu makan dan terkesan mengabaikan apa yang harus dimakan. Perlu diingat bahwa walaupun telah melakukan puasa selama berjam-jam, sebaiknya Anda hanya mengonsumsi makanan kaya serat dan rendah kalori selama waktu makan untuk hasil yang optimal.
5. Tidak Makan di Jam yang Diperbolehkan
Intermittent fasting berarti Anda harus berpuasa di jam puasa dan makan di jam makan yang telah ditentukan. Jika Anda terus berpuasa dan melewatkan makan bahkan ketika seharusnya makan, maka Anda menyabotase tujuan dan rencana sendiri. Hal ini akan membuat Anda menjadi lemah dan seiring berjalannya waktu, akan menghilangkan energi dan rasa semangat untuk konsisten melanjutkan.
6. Tidak Mengonsumsi Air Putih yang Cukup
Ketika Anda melakukan intermittent fasting, tidak ada batasan untuk tetap terhidrasi. Minum air adalah faktor kunci yang menjaga tingkat energi Anda tetap tinggi saat berpuasa. Jika tidak minum cukup air, Anda mungkin akan merasa kelelahan, kram, sakit kepala, dan banyak lagi sehingga tidak dapat melanjutkan program diet ini.