Nyamuk Aedes Aegypti Berkembang di Air Bersih atau Kotor? Ini Jawabannya
NYAMUK aedes aegypti berkembang di air bersih atau kotor jadi pertanyaan banyak orang. Apalagi, musim hujan seringkali dikaitkan dengan peningkatan kasus Demam Berdarah Bengue (DBD). Cuaca yang lembap dan genangan air di mana-mana menjadi surga bagi nyamuk DBD untuk berkembang biak.
Masih banyak yang percaya bahwa nyamuk DBD, penyebab demam berdarah, lebih menyukai air kotor untuk berkembang biak. Namun, kenyataannya jauh dari itu. Nyamuk pembawa penyakit mematikan ini justru lebih memilih tempat yang bersih dan terhindar dari sinar matahari langsung untuk bertelur dan berkembang biak.
Beberapa nyamuk DBD suka tinggal di dekat manusia, sementara yang lain lebih suka tinggal di hutan, rawa, atau rumput tinggi. Nyamuk DBD menyukai air karena karena tempatnya untuk berkembang biak, larva dan pupa nyamuk hidup di air dengan aliran yang sedikit atau tidak ada sama sekali, seperti di tempat penampungan air yang airnya menggenang selama lebih dari seminggu khususnya pada saat musim hujan.
Sebagaian orang mengira nyamuk dapat berkembang biak di air yang kotor, sebenarnya semua jenis air disukai berbagai jenis nyamuk untuk berkembang biak. Dilansir dari FKUI, Prof. dr. Saleha Sungkar, DAP&E, MS, SpPark mengatakan nyamuk DBD akan lebih memilih tinggal di kubangan air yang bersih dan terlindung dari sinar matahari langsung.
Jadi nyamuk DBD lebih menyukai air genangan bersih untuk berkembang biak dan tinggal, seperti tepi danau dan kolam, atau wadah yang menampung air bersih. Tidak ditemukan nyamuk DBD di air genangan kotor seperti air got atau comberan.