RK Singgung Politik Segregasi Kolonial Terkait Ketidakadilan Tata Ruang di Jakarta
JAKARTA - Calon Gubernur (Cagub) Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil menyebut adanya ketidakadilan tata ruang di Jakarta. Salah satunya akibat politik segregasi dari zaman kolonial.
Mulanya, RK mengatakan bahwa dia telah blusukan di Jakarta selama 7 minggu dan mendapati banyak masalah, salah satunya adalah masalah tata ruang di Jakarta yang diakibatkan oleh ada politik segregasi dari zaman kolonial.
“Selama 7 minggu kami juga sudah menyapa, blusukan dan mendapati banyak sekali masalah. Kesimpulannya hanya satu semua yang kita rasakan hari ini adalah akumulasi dari ketidakadilan tata ruang, politik tata ruang, politik segregasi dari zaman kolonial akibatnya kita rasakan hari ini,” ujar RK pada Debat Ketiga Pilkada Jakarta di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Minggu (17/11/2024).
Oleh karena itu, kata RK, maka tugasnya dengan Suswono yang disingkat RIDO dengan segala inovasinya untuk mengendalikan kembali tata ruang di Jakarta. Dia menegaskan, Jakarta tidak harus selalu diatur oleh hukum pasar, tapi negara harus hadir.
Diketahui, debat kali ini mengangkat tema Lingkungan Perkotaan dan Perubahan Iklim. Tema tersebut memiliki beberapa subtema diantaranya penanganan banjir, penataan permukiman, penurunan emisi dan polusi udara serta transisi energi terbarukan, pengelolaan sampah, ketersediaan air bersih, dan kota layak huni dan penataan ruang terbuka hijau.
Sama seperti sebelumnya, debat akan digelar selama 150 menit yang terdiri dari sesi debat 120 menit dan 30 menit untuk jeda iklan. Debat akan dibagi dalam enam segmen dan ditutup dengan pernyataan pamungkas dari setiap pasangan calon.