Seluruh Penerbangan di Lombok Dibatalkan Akibat Gunung Lewotobi Meletus, Warga Gunakan Jalur Laut
JAKARTA – Semua rute penerbangan domestik maupun internasional baik keberangkatan maupun kedatangan di Bandara Lombok terdampak letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Akibatnya, banyak wisatawan yang terdampak.
"Semua rute penerbangan dari dan menuju Bandara Lombok terdampak letusan gunung Lewotobi atau tidak ada aktivitas penerbangan hari ini," kata Humas Bandara Lombok Arif Haryanto.
Berdasarkan data sementara, jumlah penerbangan yang dibatalkan mencapai 30 penerbangan dari semua maskapai penerbangan.
Sedangkan beberapa rute penerbangan lain masih ada yang delay dan kemungkinan dibatalkan, karena arah semburan abu vulkanik gunung Lewotobi masih ke arah barat.
"Artinya yang masih delay ini kemungkinan bisa batal, tergantung kondisi letusan gunung Lewotobi,"ungkapnya.
"Jumlah penumpang yang terdampak itu sekitar 6.000 penumpang berdasarkan jumlah penumpang per hari sebelumnya di Bandara Lombok baik yang datang maupun yang berangkat,"tandasnya.
Sementara itu, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah mengerahkan sebanyak 73 kapal untuk membantu mobilitas penumpang dari Labuan Bajo. Semua kapal telah mengangkut 1.668 orang yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki.
Saat ini, layanan penerbangan udara di daerah tersebut belum sepenuhnya pulih sehingga masyarakat masih manfaatkan kapal perbantuan dari Labuan Bajo untuk mobilitas.
"Berdasarkan data dari Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Bandara Kelas III Labuan Bajo, sejak 10 November hingga 12 November pukul 08.00 WITA, sebanyak 73 kapal perbantuan sudah dikerahkan dan sebanyak 1.668 masyarakat telah menggunakan perbantuan kapal ini untuk transportasi keluar dari Labuan Bajo,"ujar Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenhub Budi Rahardjo.
Budi melanjutkan, warga dapat menggunakan alternatif mobilitas jalur laut setelah ditutupnya sejumlah Bandara akibat dari letusan Gunung Lewotobi.
"Masyarakat dapat memanfaatkan kapal perbantuan terlebih dahulu menuju NTB dan Bali. Setelah itu, mengambil penerbangan melalui dua lokasi tersebut,"tutup Budi.