BNPB: 1.632 Kejadian Bencana Melanda hingga Akhir Oktober 2024, Banjir Mendominasi

BNPB: 1.632 Kejadian Bencana Melanda hingga Akhir Oktober 2024, Banjir Mendominasi

Nasional | okezone | Kamis, 31 Oktober 2024 - 08:49
share

JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sebanyak 1.632 kejadian bencana melanda wilayah Indonesia sejak awal Januari hingga akhir Oktober 2024. Dimana banjir masih mendominasi.

“Update dari kejadian bencana di Indonesia yang kita rangkum hingga tanggal 29 Oktober. Sudah terjadi 1.632 kali kejadian bencana dengan fokus konsentrasi tetap di Pulau Jawa Timur, Barat dan Tengah,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam Disaster Briefing secara virtual, dikutip Kamis (31/10/2024).

Bencana banjir selama 10 bulan ini tercatat sebanyak 842 kejadian, kemudian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sebanyak 326 kejadian, cuaca ekstrem sebanyak 290 kejadian, tanah longsor 94 kejadian, kekeringan 49 kejadian, gempa bumi 16 kejadian, dan gelombang pasang dan abrasi sebanyak 11 kejadian.

Aam sapaan Abdul Muhari pun mengatakan di pekan ini kejadian yang mendominasi adalah hidrometeorologi basah. Salah satu penyebabnya karena ada beberapa faktor Siklon Tropis atau Typhoon di wilayah perairan Filipina.

“Seperti tadi kita lihat memang untuk Indonesia bagian tengah ke Timur ya, rata-rata itu ada kejadian bencana hidrometeorologi basah. Tetapi ada pengurangan intensitas hidrometeorologi basah di Indonesia Barat ke Timur karena ada beberapa faktor Typhoon di Filipina dan seterusnya,” kata Aam.

 

Sementara itu, Aam mengatakan bahwa saat ini Indonesia sudah memasuki periode La Nina sehingga perbandingan kejadian banjir akan lebih signifikan. “Nah di sini memang karena ini sudah mulai masuk dari periode La Nina, perbandingan antara banjir dan karhutla itu lebih signifikan di banjir saat ini. Ini sebenarnya trend umum dalam 10 tahun terakhir kecuali Minggu kemarin ya.”

“Nah ini yang kita lihat minggu ini, kalau dalam tiga kali episode sebelumnya sejak bulan awal Oktober, itu kita selalu melihat bahwa 1 minggu itu pasti didominasi oleh hidrometeorologi basah ya, banjir. Ini bergeser karena sudah masuk ke transisi hujan dari akhir september. Terakhir kita melihat dominasi dari kapula mulai Oktober itu sudah kembali ke banjir sebenarnya,” paparnya. 

Topik Menarik