Masuk Radar Kabinet, Muhammadiyah: Kita Serahkan Seluruhnya ke Prabowo
JAKARTA - Presiden terpilih Prabowo Subianto ingin membentuk kabinet zaken dalam pemerintahannya periode 2024-2029. Kabinet yang dimaksud yakni akan diisi figur menteri dari kalangan profesional yang ahli di bidangnya meski diusulkan dari partai politik.
Soal calon menteri mencuat jelang pelantikan Prabowo bersama wakilnya, Gibran Rakabuming Raka pada 20 Oktober 2024 mendatang. Bahkan, dari kalangan Muhammadiyah masuk radar Kabinet Prabowo-Gibran.
Sinyal tersebut sempat diungkapkan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (Zulhas). Dalam sebuah kesempatan, dirinya mengungkapkan harapannya, agar Menteri Pendidikan di kabinet Prabowo-Gibran diisi kader Muhammadiyah.
Harapan tersebut menuai respons dari Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah. Menurut Sekretaris PP Muhammadiyah, Izzul Muslimin, pihaknya menyerahkan kepada Prabowo yang memiliki hak prerogatif. Diakuinya, Muhammadiyah terbuka jika nantinya ada tawaran mengisi pos menteri, namun pihaknya menegaskan bahwa Muhammadiyah tak pernah minta jatah.
"Karena kita bukan Parpol dan tak masuk tim sukses, kita serahkan seluruhnya ke Prabowo. Yang sudah-sudah, kita tak pernah minta jatah. Tapi, kalau diberi amanah, kita akan pertimbangkan dan itu tidak ada masalah," kata Sekretaris PP Muhammadiyah, Izzul Muslimin dalam keterangannya, Kamis (3/10/2024).
Muhammadiyah, kata Izzul, selalu menyuarakan masalah pendidikan, sosial dan keagamaan. Sehingga, jika tawaran yang diberikan sejalan dengan visi misi Muhammadiyah tentunya tak akan jadi persoalan.
Namun, segala sesuatunya akan dibawa ke forum pimpinan Muhammadiyah. "Dari situ kemudian muncul berbagai pandangan. Namun, prinsipnya selama ini belum pernah menolak," ujarnya.
Prabowo sempat dikabarkan akan membentuk 44 pos menteri di pemerintahannya. Hal tersebut sempat diungkapkan Politikus senior Partai Golkar yang juga Ketua MPR RI periode 2019-2024, Bambang Soesatyo
Bahkan, pria yang akrab disapa Bamsoet telah mendengar obrolan 'warung kopi' bahwa Partai Amanat Nasional (PAN) bakal mendapat jatah 5 kursi menteri. Maksudnya, karena nanti kebijakan kementerian, dari (total) 34 (menteri) menjadi 44 (menteri), kata Bamsoet di GOR DPR, Senayan, Jakarta, Kamis 12 September 2024.
Sementara Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengungkapkan, partainya melakukan simulasi kabinet Prabowo-Gibran. Ia memastikan akan rampung menjelang pelantikan 20 Oktober.
"Sehingga jumlah itu ada yang bilang 44, ada yang bilang 42, ada yang bilang 40, kita juga masih melakukan simulasi," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis 12 September 2024.
Soal komposisi kabinet, bakal didominasi dari kalangan profesional, dibanding figur usulan partai politik. Ia memastikan, Prabowo akan memilih orang tepat untuk bergabung ke dalam kabinet.
Hal tersebut ditujukan agar pemerintahan Presiden RI terpilih 2024-2029 bisa merealisasikan janji-janji saat kampanye lalu. "Sehingga keberadaan orang orang profesional itu juga lebih banyak kelihatannya, daripada yang kemudian dari parpol," kata Dasco.