Setelah Bunuh Pimpinan Hizbullah, Israel Akan Lancarkan Invasi Darat ke Lebanon

Setelah Bunuh Pimpinan Hizbullah, Israel Akan Lancarkan Invasi Darat ke Lebanon

Global | okezone | Minggu, 29 September 2024 - 13:24
share

WASHINGTON - Pasukan Pertahanan Israel (IDF) berencana untuk segera memasuki Lebanon selatan, ABC News melaporkan pada Sabtu, (28/9/2024) mengutip seorang pejabat senior Amerika Serikat (AS) yang tidak disebutkan namanya. Media AS tersebut menggambarkan dugaan operasi itu sebagai "sangat terbatas" tetapi memberikan sedikit rincian tentang sifatnya atau kapan itu akan dimulai.

Pada Rabu, (25/9/2024) kepala staf IDF, Letnan Jenderal Herzi Halevi, mengumumkan kemungkinan operasi darat di negara tetangga itu saat ia berbicara dengan pasukan yang ditempatkan di perbatasan utara Israel. Serangan udara terhadap target Hizbullah di Lebanon selama seminggu terakhir khususnya ditujukan untuk mempersiapkan daerah itu "untuk kemungkinan masuknya Anda," kata jenderal itu kepada pasukan.

Menurut Halevi, Israel masih berusaha untuk mengembalikan penduduk yang mengungsi dari wilayah utara ke rumah mereka. "Untuk melakukan ini, kami sedang mempersiapkan manuver (darat)," kata jenderal itu, tanpa mengungkapkan kerangka waktu untuk operasi tersebut.

“Anda akan masuk, menghancurkan musuh di sana, dan menghancurkan infrastruktur mereka secara meyakinkan,” kata Halevi sebagaimana dilansir RT. Dia menambahkan bahwa Hizbullah diduga telah mengubah desa-desa menjadi “pos-pos militer besar, dengan infrastruktur bawah tanah, titik-titik persiapan, dan landasan peluncuran ke wilayah kami.”

Israel dan Hizbullah telah saling tembak secara sporadis selama setahun terakhir, karena Hizbullah mendukung perjuangan Palestina mengingat operasi militer Yerusalem Barat terhadap Hamas.

Negara Zionis itu secara drastis meningkatkan kampanyenya melawan milisi Syiah awal bulan ini, melukai ribuan orang dalam operasi sabotase yang menargetkan perangkat komunikasi genggam kelompok itu dan kemudian membombardir Lebanon selatan dengan serangan udara. Serangan Israel telah menewaskan setidaknya 1.300 orang, menurut otoritas kesehatan Lebanon.

 

Laporan ABC muncul sehari setelah pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah tewas dalam serangan udara besar Israel yang menargetkan apa yang digambarkan sebagai markas utama kelompok itu di pinggiran selatan ibu kota Lebanon, Beirut. Milisi tersebut mengonfirmasi kematian pemimpinnya pada Sabtu pagi. Belum ada pengganti Nasrallah yang ditunjuk.

Yerusalem Barat menyatakan pada Sabtu sore bahwa hampir semua pemimpin militer Hizbullah telah disingkirkan. Mereka juga membagikan daftar belasan komandan tinggi milisi yang tewas selama beberapa minggu terakhir.

Washington bereaksi terhadap kematian Nasrallah dengan menyebutnya sebagai "ukuran keadilan bagi banyak korbannya, termasuk ribuan warga Amerika, Israel, dan warga sipil Lebanon." Mereka juga menegaskan kembali dukungan penuhnya terhadap "hak Yerusalem Barat untuk membela diri" tetapi juga menyatakan bahwa AS berusaha untuk "meredakan" konflik.

Rusia mengutuk serangan Israel di Lebanon, memperingatkan bahwa tindakan tersebut berisiko menjerumuskan seluruh Timur Tengah ke dalam "perang besar."

Topik Menarik