Prabowo Mau Alihkan Subsidi BBM Jadi BLT, Data Penerima Sudah Tepat?

Prabowo Mau Alihkan Subsidi BBM Jadi BLT, Data Penerima Sudah Tepat?

Terkini | okezone | Jum'at, 27 September 2024 - 11:07
share

JAKARTA - Presiden Terpilih Prabowo Subianto ancang-ancang akan alihkan anggaran subsidi BBM menjadi transfer tunai. Langkah ini diambil karena distribusi subsidi BBM saat ini dinilai kurang tepat sasaran.

Menyikapi rencana tersebut, Pengamat Kebijakan Energi Sofyano Zakaria mendukung penuh penggunaan anggaran subsidi BBM yang dicanangkan Prabowo. Menurutnya, langkah ini perlu diambil pemerintah baru dengan menekankan pentingnya evaluasi dan kajian ulang terhadap subsidi tersebut.

“Kita tidak bisa bertahan lagi dengan subsidi dalam bentuk produk-produk ya. Kalau subsidi seperti yang saat ini dilakukan, itu pasti akan banyak lari ke sasaran yang tidak tepat. Nah makanya, saya mendukung kalau subsidi dibikin, misalnya langsung kepada orang-orang yang betul-betul membutuhkan subsidi,” ujarnya saat dihubungi Okezone.com.

Pemerintah mempunyai opsi untuk mempertimbangkan besaran subsidi BBM yang diberikan, termasuk kemungkinan menetapkan subsidi tetap. Logikanya, subsidi seharusnya diberikan untuk memberikan tambahan kecil sebagai bantuan, bukan mencakup hingga 100.

“Namanya subsidi dan besarnya pun nggak bisa juga sebesar seperti yang saat ini dikatakan, Misalnya solar, ya harga pasar solar itu sekarang kalau nggak salah sekitar 15 ribuan ya, katakanlah 13 ribu 14 ribu, sedangkan harga solar subsidi hanya 6.850. Jadi pemerintah mensubsidi sampai 100. Nah ini bukan subsidi namanya,” ucap Sofyano.

Pola subsidi yang telah diterapkan selama puluhan tahun tidak dapat dipertahankan lagi. Pemerintah perlu memiliki pendekatan dan konsep yang jelas dalam memberikan subsidi ke depannya.

“Sama juga seperti Pertalite. Pertalite jikalau akan juga disubsidi ke dalam produknya. Ya sudah, Pemerintah tentukan saja fix subsidi. Katakan misalnya maksimal hanya 1.000 rupiah per liter, ya sudah 1.000 rupiah. Silahkan siapa yang mau pakai juga yang penting subsidinya hanya 1.000 rupiah. Nah itu bisa juga dilakukan gitu,” ucap Sofyano.

Topik Menarik