Afif Maulana Disebut Tewas Bukan Akibat Kekerasan, Sang Ayah Tak Puas Keterangan Dokter Forensik

Afif Maulana Disebut Tewas Bukan Akibat Kekerasan, Sang Ayah Tak Puas Keterangan Dokter Forensik

Terkini | okezone | Kamis, 26 September 2024 - 18:29
share

PADANG - Afrinaldi ayah Afif Maulana (13) yang ditemukan tewas di bawah jembatan mengaku tidak puas dengan keterangan yang diberikan dokter forensik dari Perhimpunan Dokter Forensik dan Medikolegal Indonesia (PDFMI).

“Soal ekshumasi kemarin kurang puas, apa yang disampaikan dokter Ade karena dia tidak menyampaikan secara keseluruhan, dia hanya fokus bagian belakang. Sedangkan bagian dada tidak menjelaskan sama sekali, setelah saya tanya pun tidak dijawab dan luka retak di bagian mulutnya juga tidak disebutkan,” ujarnya, Kamis (26/9/2024).

Dia kecewa keterangan dokter karena hanya fokus luka di punggung korban. Padahal banyak bekas luka bagian depan yang tidak bisa diberikan keterangan. “Saya kecewa kemarin kenapa tidak secara detail disebutkan kenapa fokus di punggungnya saja, dan saya semakin yakin anak saya meninggalnya itu di darat bukan di air,” ujarnya.

Sementara itu, Dokter Ade Firmansyah Sugiharto pada keterangan pers sebelumnya mengatakan saat seseorang masuk ke dalam air, maka akan menghirup air yang masuk ke dalam paru-parunya, diserap ke dalam darah dan akan ada dalam sumsum tulang pada jenazah.

“Sumsum tulang kami tidak menemukan diatom atau gangga, berarti pada proses dia jatuh dia tidak masuk ke dalam air, dia tidak menghirup air, kenapa ketika mengenai pinggang, punggung dan kemudian kepala itu akan terpelanting ke belakang. Maka seharusnya kita temukan kecederaan pada sumsum tulang belakang daerah leher. Memang pada saat kami periksa memang tidak, kondisinya sudah membusuk sehingga sumsum tulang belakang tidak ada,” terangnya.

Kemudian kata Ade, lokasi dampak pada belakang kepala berkesesuaian dengan lokasi batang otak. Batang otak merupakan pusat pengaturan pernapasan dan kerja jantung, maka seseorang akan meninggal jika terjadi cedera di bagian tubuh ini.

“Makanya almarhum Afif sekalipun dia ditemukan meninggal dalam air tapi tidak terhirup air sungai itu, sehingga kita tidak temukan cairan dalam sumsum tulangnya,” katanya.

Hasil Ekshumasi Afif Maulana

Sebelumnya, Tim PDFMI mengungkapkan, hasil ekshumasi yang dilakukan pada jenazah Afif Maulana menunjukkan bahwa penyebab kematiannya adalah akibat jatuh dari ketinggian, bukan kekerasan yang dilakukan kepolisian.

 

“Jadi, berdasarkan analisis ini kami simpulkan kesesuaian kejadian pada kematian pada Afif Maulana ini adalah kesesuaian jatuh dari ketinggian, karena itu memberikan energi yang tinggi dan memberikan dampak yang besar dari tubuh dan itu juga posisi jatuh ketinggian 14,7 meter, Itu juga berkesesuaian dengan kepustakaan keilmuan forensik di mana bagian pinggang dan punggung kepala itu menyentuh dasar,” kata Ketua Tim Forensik Gabungan, Ade Firmansyah, Rabu (25/9/2024).

Kata Ade, pada rekonstruksi jatuh dari ketinggian, maka bagian yang menyentuh dasar itu adalah pinggang, punggung kemudian kepala, “Di mana kita temukan dasarnya adalah sungai yang berbatu-batu itu yang memang bisa mengakibatkan perlukaan di daerah tersebut,” ujarnya.

Lanjut Ade, saat Afif Maulana jatuh kondisinya masih hidup. Pasalnya, jika sudah meninggal maka tidak akan menunjukkan tanda intravital pada semua sampel yang periksa yakni punggung, paha dan tulang.

Topik Menarik