Kamala Harris Kritik Pedas Donald Trump: Harus Percaya ke Wanita untuk Membuat Keputusan Sendiri

Kamala Harris Kritik Pedas Donald Trump: Harus Percaya ke Wanita untuk Membuat Keputusan Sendiri

Global | okezone | Kamis, 26 September 2024 - 16:09
share

WASHINGTON — Wakil Presiden (Wapres) Amerika Serikat (AS) sekaligus calon presiden (capres) dari Partai Demokrat Kamala Harris pada Rabu (25/9/2024) mengkritik komentar terbaru mantan Presiden AS Donald Trump tentang hak reproduksi wanita. Harris mengatakan Trump harus memercayai perempuan untuk membuat keputusan mereka sendiri.

"Saya tidak berpikir perempuan Amerika membutuhkannya untuk mengatakan bahwa ia akan melindungi mereka," kata Harris saat diwawancarai Stephanie Ruhle dari MSNBC, merujuk pada komentar Trump sebelumnya. "Perempuan Amerika membutuhkannya untuk memercayai mereka,” lanjutnya.

Sebelumnya Trump mengatakan dalam sebuah posting dengan huruf kapital di Truth Social pada minggu lalu bahwa perempuan tidak akan lagi memikirkan aborsi, karena sekarang sudah menjadi hal yang seharusnya, yaitu di negara bagian.

"Saya akan melindungi perempuan pada tingkat yang belum pernah terlihat sebelumnya," katanya. "Mereka akhirnya akan sehat, penuh harapan, aman, dan terlindungi,” lanjutnya.

Ketika ditanya apakah rakyat Amerika dapat memercayainya dalam hal itu, Harris berkata "ya."

"Saya tidak sempurna, tetapi saya akan memberi tahu Anda bahwa saya akan selalu mengutamakan kebutuhan rakyat," katanya.

Harris secara terpisah merujuk pada komentar Trump sebelumnya yang menyatakan bahwa perempuan harus dihukum karena melakukan aborsi.

 

"Donald Trump juga orang yang mengatakan bahwa perempuan harus dihukum karena menjalankan keputusan yang seharusnya dapat mereka buat tentang tubuh dan masa depan mereka sendiri," ujarnya.

"Jadi saya pikir kita semua akan setuju bahwa sebagai hasil dari perspektif yang dimilikinya tentang perempuan, ia juga kemudian memilih tiga anggota Mahkamah Agung Amerika Serikat yang melakukan apa yang diinginkannya, membatalkan perlindungan Roe v Wade,” lanjutnya.

Harris merujuk pada komentar yang dibuat Trump pada tahun 2016 ketika ia mengatakan bahwa jawabannya adalah harus ada beberapa bentuk hukuman ketika ditanya tentang menghukum perempuan yang melanggar larangan aborsi teoritis.

Kemudian, tim kampanyenya mengatakan bahwa jika aborsi dibuat ilegal, dokter atau orang lain yang melakukan tindakan ilegal ini terhadap seorang perempuan akan dianggap bertanggung jawab secara hukum, bukan perempuan itu sendiri.

Tim kampanye Trump tidak segera menanggapi permintaan komentar atas pernyataan Harris dalam wawancara tersebut.

Topik Menarik