Berhasil Luncurkan Rudal ICBM, Beijing Beri Pesan Khusus ke AS dan Sekutu Tak Bisa Remehkan Kekuatan Nuklir China

Berhasil Luncurkan Rudal ICBM, Beijing Beri Pesan Khusus ke AS dan Sekutu Tak Bisa Remehkan Kekuatan Nuklir China

Global | okezone | Kamis, 26 September 2024 - 13:00
share

CHINA – Uji coba peluncuran rudal balistik antarbenua (ICBM) yang dilakukan China dinilai memiliki pesan yang kuat dan peringatan bagi Amerika Serikat (AS) dan sekutunya. Uji coba ini menandakan jika kekuatan nuklir China tidak bisa diremehkan.

Analis rudal nuklir Ankit Panda mengatakan bahwa ia tidak percaya bahwa tindakan China terutama dirancang untuk mengirim pesan politik, tetapi tidak diragukan lagi ini akan menjadi pengingat yang jelas bagi kawasan tersebut dan AS bahwa dinamika nuklir di Asia berubah dengan cepat.

Analis lain melangkah lebih jauh, dengan mengatakan bahwa hal itu merupakan peringatan bagi AS dan sekutunya di kawasan tersebut.

"Bagi Washington, pesannya adalah bahwa intervensi langsung dalam konflik di Selat Taiwan akan membuat tanah air Amerika rentan terhadap serangan," kata Leif-Eric Easley, seorang profesor hubungan internasional di Universitas Wanita Ewha di Korea Selatan.

“Bagi sekutu AS di Asia, uji coba yang provokatif menunjukkan kemampuan China untuk bertempur di berbagai medan secara bersamaan," tambahnya. "Waktu adalah segalanya," tulis Drew Thompson, seorang peneliti senior di Sekolah Studi Internasional S. Rajaratnam di Singapura, di X.

"Pernyataan [China] mengklaim peluncuran tersebut tidak menargetkan negara mana pun, tetapi ada ketegangan tingkat tinggi antara China dan Jepang, Filipina, dan tentu saja ketegangan terus-menerus dengan Taiwan,” ungkapnya.

Meskipun hubungan antara Beijing dan Washington telah membaik dalam setahun terakhir, namun meningkatnya ketegasan China di kawasan tersebut tetap menjadi titik kritis. Ketegangan meningkat antara China dan Filipina karena kapal-kapal mereka berulang kali bertabrakan di perairan yang disengketakan.

 

Bulan lalu, Jepang mengerahkan jet tempur setelah menuduh pesawat mata-mata China melanggar wilayah udaranya, sebuah tindakan yang disebutnya sama sekali tidak dapat diterima.

Hubungan Beijing dengan Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri merupakan sumber ketegangan lainnya.

Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan sebelumnya pada Rabu (25/9/2024) bahwa China telah melakukan latihan penembakan rudal "intensif" dan latihan lainnya baru-baru ini.

Pernyataan yang sama mencatat bahwa mereka mendeteksi 23 pesawat militer China yang beroperasi di sekitar Taiwan dalam misi jarak jauh. Beijing secara rutin mengirim kapal dan pesawat ke perairan dan wilayah udara Taiwan, yang disebut taktik "perang zona abu-abu" yang dimaksudkan untuk menormalkan serangan.

Pada Juli lalu, China menangguhkan perundingan pengendalian senjata nuklirnya dengan Washington, sebagai balasan atas penjualan senjata AS yang terus berlanjut ke Taiwan.

Topik Menarik