Jenderal Bintang Dua Sekelas Kapolda Diduga Intimidasi Wartawan, IPW: Memprihatinkan!

Jenderal Bintang Dua Sekelas Kapolda Diduga Intimidasi Wartawan, IPW: Memprihatinkan!

Terkini | okezone | Selasa, 17 September 2024 - 18:29
share

JAKARTA - Ketua Indonesia Police Watch (IPW), Sugeng Teguh Santoso mengatakan, IPW nyaris tidak percaya sekelas jenderal bintang dua atau Irjen Andi Rian itu turun langsung menghubungi wartawan diduga mengintimidasi. Namun, kalau benar, Sugeng sangat prihatin dan terkejut dengan sikap Kapolda Sulawesi Selatan tersebut.

"Kalau itu benar, saya sangat prihatin dan kaget. Kok, sekelas Inspektur Jenderal Polisi, seorang Kapolda yang berpengalaman masih ngurusin seorang wartawan yang dalam tulisannya mengkritik Polri. IPW nyaris hampir tidak percaya. Itu terjun langsung kan seperti seorang yang terjun tanpa payung, terjun bebas dari kapal tanpa payung," ujarnya saat dihubungi wartawan, Selasa (17/9/2024).

Padahal, kata Sugeng, Irjen Andi Rian itu sosok yang pendiam sehingga dikhawatirkan ada yang memberikan masukan dan membuatnya emosional langsung menelepon wartawan. 

"Oleh karena itu, menurut saya Pak Andi Rian sebaiknya klarifikasi dan minta maaf, legawa kalau ada kekeliruan, bisa saja manusia itu khilaf. Tapi kalau masih arogan, ya serangannya akan terus kencang pada dia, juga membebani institusi Polri jadinya," tuturnya.

Maka itu, tambah dia, Irwasum Polri Komjen Ahmad Dofiri harus turun tangan melakukan klarifikasi terhadap Kapolda Sulawesi Selatan, Irjen Andi Rian Djajadi soal dugaan mengintimidasi wartawan media nasional karena menulis berita mengkritik kinerja polisi di wilayah hukum Polda Sulawesi Selatan.

 

Pasalnya, kata dia, tidak mungkin Divisi Propam Polri yang mengambil langkah terhadap Kapolda Sulawesi Selatan, mengingat dari segi kepangkatan sama-sama sebagai jenderal bintang dua atau Inspektur Jenderal atau Irjen.

Kapolda Sulsel Irjen Andi Rian dilaporkan atas dugaan mengintimadasi wartawan bernama Heri Siswanto. Mulanya Heri memberitakan dugaan pungli dari keluhan warga yang membuat SIM A di Polres Bone dengan biaya sampai Rp500 ribu.

Kapolda Sulsel diduga marah dan mengintimidasi Heri, bahkan menyinggung pekerjaan istri Heri yang bekerja di Polres Sidrap. Istri Heri pun dikabarkan dimutasi dari Polres Sidrap ke Polres Kepulauan Selayar.
 

Topik Menarik