Gempa M5,3 Guncang Sukabumi, BMKG: Bukan Jenis Megathrust

Gempa M5,3 Guncang Sukabumi, BMKG: Bukan Jenis Megathrust

Terkini | okezone | Minggu, 15 September 2024 - 18:55
share

JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menegaskan gempa dengan kekuatan M5,3 yang mengguncang Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, pada sore, Minggu (15/9/2024) ini, bukan jenis megathrust. Dipastikan gempa tidak berpotensi tsunami.

Sebelumnya, BMKG melaporkan gempa dengan kekuatan M5,3 terjadi pukul 16.54.32 WIB wilayah Pantai Selatan Sukabumi, Jawa Barat. 

“Bukan jenis gempa megathrust. Pusatnya tdk di bidang kontak antar lempeng tapi di bawah bidang kontak antar lempeng (megathrust),” ujar Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam keterangan resminya, Minggu (15/9/2024).

Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,1. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 7,813° LS ; 106,43° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 94 Km arah Barat Daya Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pada kedalaman 65 km.

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi menengah akibat adanya deformasi batuan dalam lempeng Indo-Australia ( intra-slab ). Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser naik ( oblique thrust ),” jelas Daryono.

Sementara itu, gempabumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Sukabumi, Cireungas, Ujung genteng, Nagrak, dengan skala intensitas III MMI ( Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu ), daerah Cimahi, Lembang, Banjaran, Kab. Bandung dengan skala intensitas II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).

“Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun  tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” imbaunya. 
 

Topik Menarik