Daftar Guru dan Nakes Korban Serangan KKB OPM di Yahukimo, 1 Orang Tewas
JAKARTA, iNews.id - Organisasi Papua Merdeka (OPM) atau Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) menyerang guru dan tenaga kesehatan (nakes) di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, Jumat (21/3/2025). Satu orang tewas dan enam lainnya luka-luka serta seorang lagi dalam kondisi sehat.
Seluruh korban telah berhasil dalam operasi gabungan TNI di bawah Kogabwilhan dan Polri melalui Satgas Damai Cartenz serta Polda Papua, Minggu (23/3/2025).
Kepala Operasi Damai Cartenz 2025 Brigjen Faizal Ramadhani mengatakan, serangan tersebut menyasar 10 guru dan nakes. Dari jumlah tersebut, satu korban meninggal dunia bernama Rosalina Rerek Sogen yang berprofesi sebagai guru.
"Empat korban mengalami luka ringan dan tiga lainnya luka berat. Kemudian dua korban lainya dalam kondisi aman dan merupakan warga asli Yahukimo. Para korban merupakan tenaga pendidik yang bertugas memberikan layanan pendidikan di wilayah pedalaman Papua," ujar Brigjen Faizal, Minggu (23/3/2025).
Menurutnya proses evakuasi korban berjalan dengan baik meski ada kendala medan sulit karena hanya dapat diakses melalui transportasi udara ke Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo.
"Seluruh korban, baik yang meninggal dunia maupun yang mengalami luka-luka telah dievakuasi ke Jayapura dan dirujuk ke RSAD Marthen Indey Kota Jayapura," kata jenderal bintang satu tersebut.
Daftar 8 Korban Serangan KKB OPM di Anggruk, Yahukimo:
1. Rosalia Rerek Sogen, perempuan, guru, Suku Flores (Timor), meninggal dunia (MD)
2. Doinisiar Taroci More Flores, perempuan, guru, Suku Flores, NTT.
3. Vantiana Kambu, perempuan, guru, Suku Papua, Sorong.
4. Paskalia Peni Tere Liman, perempuan, guru, Suku Flores.
5. Fidelis De Lena, laki-laki, guru, Suku Flores.
6. Kosmas Paga, laki-laki, guru, Suku Flores.
7. Penus Lepi, laki-laki, guru, Suku Kimial asli Yahukimo, Papua. Dipulangkan dari RSAD marthen indey karena dinyatakan sehat.
8. Irawati Nebobohan, perempuan, tenaga kesehatan, NTT.
Kemudian dua korban lainnya yaitu Lenike Saban guru dan Erens yang merupakan petani warga Yahukimo tidak ikut dievakuasi karena permintaan sendiri. Mereka menyatakan dalam kondisi aman.
Brigjen Faizal mengungkapkan, serangan menyasar guru dan nakes ini merupakan tindakan biadap dan keji. Sebab para korban bukan berlatar belakang militer.
“Ini tindakan biadab dan sangat keji. Para guru dan tenaga medis itu bukan militer, mereka pendidik yang mengabdikan diri untuk anak-anak Papua,” katanya.
“Tindakan kekerasan ini tidak akan menyurutkan komitmen negara dalam memberikan pelayanan pendidikan dan kesehatan kepada masyarakat Papua, justru menjadi bukti bahwa kekejaman yang dilakukan KKB semakin nyata,” ucapnya.