Marak Ormas Minta THR Jelang Lebaran, Gubernur Dedi Mulyadi Bentuk Satgas Antipremanisme
BANDUNG, iNews.id - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi membentuk Satgas Antipremanisme. Satgas tersebut untuk mengatasi aksi pemalakan dan pemerasan berkedok THR oleh organisasi kemasyarakatan (ormas) yang marak terjadi menjelang Lebaran.
Satgas ini terdiri dari sejumlah unsur, yaitu TNI dan Polri. "Mungkin hari ini, segera dibuat (Satgas Antipremanisme). Senin mungkin SK-nya keluar," kata Dedi usai mengikuti acara di DPRD Jabar, Jumat (21/3/2025).
Dia mengatakan, terus berkomunikasi dengan jajaran kapolres di Provinsi Jabar. Dia mengapresiasi sejumlah polres yang berhasil menangkap preman.
"Malam juga kan di Subang sudah berani tuh kasat serse menangkap preman. Di Bekasi yang ormasnya sudah minta maaf, walaupun menurut saya minta maaf saja tidak cukup. Harus ada langkah-langkah hukum," katanya.
Menurutnya, satgas antipremanisme bakal dilengkapi perlengkapan dan nomor telepon khusus. Mereka, kata dia akan mulai efektif bekerja pada Senin (24/3/2025). "Sudah (dibentuk). Senin ini sudah bisa efektif kok," ucapnya.
Diketahui, aksi premanisme oleh anggota ormas berseragam loreng marak terjadi di sejumlah wilayah di Jabar menjelang Lebaran 2025. Para anggota ormas yang arogan mengaku sebagai penguasa wilayah, mengintimidasi dan meminta uang THR ke sejumlah perusahaan dan kantor pemerintahan.
Anggota ormas tak segan-segan berbuat anarkistis jika tidak diberi THR. Bahkan, ada anggota ormas yang menganiaya satpam salah satu perusahaan karena korban dituduh tak meneruskan proposal permintaan THR ke pimpinan kantor.