Sahroni Sebut Penembak 3 Polisi di Lampung Pantas Dihukum Berat dan Ditembak Mati

Sahroni Sebut Penembak 3 Polisi di Lampung Pantas Dihukum Berat dan Ditembak Mati

Nasional | inews | Selasa, 18 Maret 2025 - 06:45
share

JAKARTA, iNews.id - Wakil Ketua Komisi II DPR Ahmad Sahroni geram dengan penembakan yang menewaskan tiga anggota Polri saat menggerebek judi sabung ayam di Kabupaten Way Kanan, Lampung. Apalagi terduga pelaku ditengarai melibatkan oknum TNI.

"Diduga pelaku dari oknum yang menembak mati 3 anggota Polri," tulis @ahmadsahroni88 dikutip Selasa (18/3/2025).

Dalam postingannya, dia juga mengunggah dua video dan satu foto terduga pelaku. Pelaku yang dimaksud yakni oknum TNI berinisial Kopka BS saat memamerkan senjata api dan video penangkapannya oleh anggota Polisi Militer (PM). 

Penangkapannya dilakukan di rumah besar Kopka BS di Kampung Negara Batin, RT 01 Nomor 47 Kecamatan Negara Batin, Way Kanan, Lampung.

Sahroni menyebut terduga pelaku harus dihukum berat untuk mempertanggungjawabkan perbuatan biadabnya. Selain itu meminta agar aparat menutup seluruh tempat judi sabung ayam.  

"Wajib dihukum berat dan tembak mati di depan masyarakat dan tutup semua permanen tempat sabung ayam di manapun berada," katanya.

Tak lupa dia mengucapkan belasungkawa kepada keluarga dari anggota Polri yang gugur saat bertugas. Dia menyebut para almarhum dengan sebutan pahlawan.

"Turut berduka cita yang dalam bagi pahlawan yang telah gugur 3 anggota polri yang sedang berdinas untuk mengamankan wilayah Lampung," katanya.

Sebelumnya, Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika tidak menepis informasi telah tertangkapnya dua terduga pelaku penembakan terhadap tiga anggota Polri. Pihaknya masih melakukan penyelidikan bersama TNI.

Menurutnya, Polda Lampung bersama Detasemen POM AD dan Danrem 043 Gatam telah membentuk tim investigasi untuk mengusut tuntas kasus penembakan ini.

"Tim sedang bekerja di lokasi, di TKP ada Pak Dirkrimum. Kita harus buat terang atau jelas kasus ini," ujarnya.

Kapolda meminta semua pihak bersabar dan menunggu hasil investigasi yang sedang dilakukan agar persitiwa ini dapat diungkap seterang-terangnya.

"Kami saling melengkapi dengan Korem dan Denpom. kegiatan ini kami lakukan secara bersama-sama untuk menginvestigasi untuk membuat terang kepada siapa pelakunya," ujarnya.

Topik Menarik