5 Fakta Kelamin Remaja Perempuan di Bogor Tiba-Tiba Berubah Jadi Laki-Laki
BOGOR - Kejadian menghebohkan terjadi di Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Seorang remaja perempuan inisial TAP berusia 14 tahun tiba-tiba menjadi laki-laki.
Berikut fakta-faktanya:
1. Terlahir perempuan
Perubahan yang terjadi pada anaknya, membuat keluarga sangat terkejut dan sempat syok berat. Karena, STA lahir dengan bantuan dukun beranak itu disebut berjenis kelamin perempuan.
"Waktu lahir perempuan, kan ada paraji atau dukun beranak perempuan jenisnya (kelaminnya). Kan mamahnya mandiin, ya jenis perempuan," ujar TAP, ayah dari STA.
2. Tumbuh kelamin laki-laki
Ayah TAP, yakni STA mengatakan, sang anak baru menceritakan kondisi fisiknya itu kepada ibunya sekitar bulan lalu. Di mana, tumbuh atau muncul di bagian kemaluannya seperti alat vital laki-laki.
"Ini (anaknya) bilangnya setelah kelas 4-5 SD tumbuh itu jendilannya itu, enggak bilang tuh apa malu apa takut sama orang tua. Eh, sekarang kelas 3 SMP umurnya 14 tahun baru bilang sebulan dua bulan yang lalu ke mamahnya," ujar STA, beberapa waktu lalu.
3. Pembawaannya seperti laki-laki
Menurut STA, sejak kecil dan sekolah TAP berbusana juga seperti anak-anak perempuan pada umumnya. Namun, memang ketika kelas 6 SD, sang anak suka bermain bola atau futsal bersama temannya.
"Dari SD kelas 6 itu kayak tomboy, main bola, main futsal, juara terus. (Pakaian) pakai kerudung. Sekolah kelas 3 SMP (juga) pakai kerudung," tuturnya.
4. Tak menstruasi
Bermula tak kunjung menstruasi, remaja 14 tahun di Bogor tiba-tiba berubah kelaminnya dari perempuan jadi laki-laki. Kata TAP, sang ibu juga sempat menaruh pertanyaan karena seusianya sekarang belum menstruasi dan tidak memiliki payudara.
"Mamahnya suka ngomong, kok anak saya 14 tahun belum dapat mens gitu, yang lain mah sudah pada dapet (menstruari," katanya.
5. Tidak sekolah sementara dan dicek dokter
Pihak sekolah memberikan masukan agar tidak masuk sekolah terlebih dahulu. Sekolah khawatir akan kejadian yang tidak diinginkan oleh TAP di lingkungan temannya.
"Terus ada kebijakan dari sekolah dari yayasan ke saya untuk sementara yaudah jangan dulu sekolah, karena sebagian udah tahu takutnya gimana-gimana, Insya Allah untuk lulusannya disiapin," kata STA.
Di samping itu, terkait kondisi perubahan pada fisik kelamin anaknya keluarga sudah berkonsultasi ke rumah sakit. Dari pihak rumah sakit, TAP diharuskan menjalani operasi tetapi masih menunggu hasil pemeriksaan kromosom dari rumah sakit di Jakarta.
"Udah gak ada jadwal lagi udah penuh sampe 31 Januari 2025. Jadi nunggu cek kromosom dari rumah sakit dulu," terangnya.
Ia bersyukur sampai saat ini TAP dalam kondisi sehat dan tidak malu akan kondisinya. Bahkan, TAP membantu ibunya berjualan nasi uduk dan lainnya keliling kampung dengan penampilan laki-laki.
"Nama (laki-laki) sudah ada, tetapi nunggu operasi dulu baru selametan ganti nama, belum ke Pengadilan. Jadi, masih panjang ini," tutupnya.