Cooling System Efektif Turunkan Suhu Politik Pascapilkada, Kemenag Apresiasi Polri

Cooling System Efektif Turunkan Suhu Politik Pascapilkada, Kemenag Apresiasi Polri

Nasional | bandungraya.inews.id | Rabu, 11 Desember 2024 - 09:10
share

JAKARTA, iNewsBandungRaya.id - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 berlangsung kondusif. Suhu politik paspilkada pun turun sehingga situasi di masyarakat aman dan damai.

Hal itu dinilai tidak terlepas dari Operasi Nusantara Cooling System yang dilaksanakan Polri.

"Kami bersyukur operasi Nusantara Cooling System Polri efektif," kata Wakil Menteri Agama (Wamenag) Romo Muhammad Syafii Saat menghadiri agenda Polri bertajuk 'Strategi Polri dalam Mengimplementasikan Cooling System Guna Menjaga Stabilitas Sosial Pasca-Pilkada 2024' di Jakarta, Selasa (10/12/2024).

Romo Muhammad Syafii menyatakan, kondusivitas Pilkada Serentak 2024 tersebut juga tak terlepas dari peran Presiden Prabowo Subianto. Khususnya, gestur politik Prabowo yang dapat menerima perbedaan dan mendukung persatuan untuk membangun bangsa.

"Presiden Prabowo tidak antiperbedaan atau kritik. Tapi meramunya menjadi satu kebijakan yang  menyatukan semua pihak yang berbeda. Karena itu, dua gelaran pemilu besar di tahun ini berlangsung aman dan damai," ujar Romo Muhammad Syafii.

 

Wakil Kepala Operasi Nusantara Cooling System Nusantara Brigjen Pol Yuyun Yudantara menjelaskan, tantangan utama mengawal dua pemilu besar pada 2024 ini adalah masalah polarisasi di masyarakat dalam berbagai segi.

Untuk itu lah, Operasi Nusantara Cooling System Nusantara diarahkan untuk mencegah polarisasi di masyarakat, dengan membentuk satgas-satgas melalui pendekatan humanis dan persuasif.

"Kita arahkan pilihan politik boleh berbeda tetapi yang penting harus aman dan damai," kata Brigjen Pol Yuyun Yudantara.

Brigjen Pol Yuyun menyatakan, Polri bersyukur bisa mengawal dua gelaran pemilu besar di tanah air, yang diikuti dengan pergantian pemimpin nasional berlangsung aman dan damai.

"Polri berterima kasih kepada semua pihak yang mendukung Operasi Nusantara Cooling System, dan berharap ke depan situasi kondusif ini bisa terus dipertahankan untuk menuju Indonesia Emas di 2045," ujarnya. 

 

Ketua PGI Pdt Jacklevyn Manuputty juga mengapresiasi Operasi Nusantara Cooling System yang berhasil mencegah polarisasi di masyarakat.

"Gereja mendukung operasi ini dengan memberikan petunjuk langkah-langkah kebiasaan yang disebarkan melakui para pendeta," kata Pdt Jacklevyn Manuputty.

Pakar komunikasi Dr Devie Rahmawati meminta Polri dan para tokoh agama di tanah air untuk terus mencermati perkembangan media sosial yang memiliki potensi memecah belah bangsa.

"Waspadai ini karena jumlah telepon selular di tanah air melebihi jumlah penduduk, sementara penduduk didominasi generasi milenial," kata Devi.

​​

Topik Menarik