Seperti Langit dan Bumi, Petisi Bela Gus Miftah Jauh Lebih Sedikit dari Desakan Pencopotan

Seperti Langit dan Bumi, Petisi Bela Gus Miftah Jauh Lebih Sedikit dari Desakan Pencopotan

Nasional | sindonews | Senin, 9 Desember 2024 - 12:54
share

Muncul petisi membela Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah di laman change.org. Judul petisi ini adalah Kami Memohon Presiden Prabowo tidak menerima Pengunduran diri Gus Miftah.

Petisi membela Miftah ini jauh lebih sedikit dari petisi sebelumnya yang mendesak Presiden Prabowo Subianto memecat Miftah dari jabatan Utusan Khusus Presiden (UKP) Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.

Sebelumnya, petisi Copot Gus Miftah dari Jabatan Utusan Khusus Presiden membuat perubahan dengan 318.440 pendukung. Gus Miftah telah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden.

Sementara itu, petisi memohon Prabowo tidak menerima pengunduran diri Gus Miftah sepi pendukung. Hanya 558 orang menandatangani petisi yang dibuat Agus Saripin sejak Sabtu, 7 Desember 2024.

Jumlah itu tercatat hingga berita ini ditulis sekitar pukul 12.42 WIB, Senin (9/12/2024). Ada 106 orang memberi tanda tangan pada hari ini. “Petisi ini mengajak seluruh warga negara Indonesia untuk mendukung Gus Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah untuk tetap mengemban amanah sebagai Utusan Khusus Presiden Prabowo Subianto dalam Kabinet Merah Putih,” bunyi petisi membela Miftah tersebut.

Salah satu alasan pembuat petisi ini adalah roasting dan gojlokan tidak selamanya berkonotasi negatif, karenanya sudah selayaknya untuk dipahami dalam konteksnya. Gaya dakwah yang populis dan membumi disertai bumbu-bumbu canda adalah konteks ucapan Gus Miftah terhadap pedagang es teh.

“Goblok atau bodoh sekali merupakan suatu kata yang mengandung konsep dengan akar historis yang panjang. Dalam tradisi pemikiran klasik, kebodohan berkonotasi positif sekaligus dipahami sebagai asal-usul pembentukan materi duniawi,” bunyi petisi yang sepi tanda tangan ini.

Topik Menarik