Hasil Survei Pilkada Jateng 2024 Berbeda, Guru Besar Airlangga: Persepi Harus Tegas!
JAKARTA - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Tengah (Jateng) 2024 menarik perhatian masyarakat. Pasalnya, masyarakat dihebohkan dengan perbedaan hasil survei antara tiga lembaga di bawah Perhimpunan Survei Opini Publik (Persepi) yakni Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Indikator Politik Indonesia dan Populi Center.
SMRC pada periode dalam rilis survei periode 7-12 November, menyatakan elektabilitas dari Andika-Hendi berada di angka 50,4 persen. Sementara, elektabilitas pasangan nomor urut 2, Ahmad Lutfi-Taj Yasin di angka 47,0 persen.
"Secara umum, temuan survei memperlihatkan bahwa unggulnya Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen karena tingginya popularitas keduanya jika dibandingkan dengan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi. Selain itu, akumulasi tingkat kesukaan terhadap Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen juga lebih tinggi daripada Andika Perkasa-Hendrar Prihadi," ujar Peneliti Populi Center, Dimas Ramadhan dalam keterangan hasil survei yang dirilis, Sabtu (23/11/2024).
Dari ketiga hasil survei dalam periode yang sama tersebut, terlihat jelas hanya SMRC yang menyatakan keunggulan elektabilitas dimiliki oleh pasangan Andika-Hendi. Sedangkan dua lembaga survei lainnya yakni Indikator dan Populi Center menyatakan sebaliknya yakni keunggulan elektabilitas dimiliki oleh pasangan Ahmad Lutfi-Taj Yasin.
Menanggapi hal itu, Guru Besar Ilmu Politik Universitas Airlangga, Prof. Kacung Marijan menyatakan Persepi harus mengambil tindakan tegas kepada anggotanya.
Seperti yang telah dilakukan oleh Persepi ketika teradapat perbedaan hasil survei antara LSI dan Poltracking di Pilkada DK Jakarta 2024 belum lama ini.
“Ya menurut saya harus fair dong, harus fair kepada anggota ya kalau ada datanya tinggal di ekspos aja datanya ada atau ngganya, bener atau engganya,” terang Kacung.
“Yang di Jakarta itu kan Persepi turun tangan ya. Ya biar fair harus turun tangan juga dong. Jangan sampai Jakarta turun tangan tapi di Jateng ga turun tangan kan gitu,” sambungnya.
Menurutnya, publik akan bertanya-tanya jika Persepi tidak memanggil anggotanya atas hasil survei yang berbeda di Jateng. Mengingat di Jakarta, Persepi sangat gesit melakukan pemanggilan LSI dan Poltracking Indonesia, ketika terjadi perbedaan hasil survei.
Persepi melakukan pemanggilan melalui Dewan Etik, di mana pemilik sekaligus pendiri SMRC yakni Saiful Mujani menjadi anggotanya.
Karena itu, kini ketegasan dan kredibilitas Persepi dipertanyakan oleh publik, karena perbedaan hasil survei yang dikeluarkan oleh tiga anggotanya di Pilgub Jateng 2024. Apalagi yang mengeluarkan hasil survei ini adalah lembaga besutan Dewan Etik Persepi, yakni Saiful Mujani.
“Ya jangan sampai di satu daerah turun tapi di daerah lain tidak turun. Itu kan bisa melahirkan prasangka baru. Kalau memang organisasi memanggil itu kan ya harus sama sama,” pungkasnya.