5 Kasus Polisi Tembak Polisi di Tanah Air, Nomor 1 Bikin Geger se-Indonesia
Sederet kasus polisi tembak polisi pernah menyita perhatian masyarakat di Tanah Air. Terbaru, ada Kasat Reskrim Polres Solok Selatan, AKP Ulil Ryanto Anshari, yang tewas ditembak oleh Kabag Ops Polres Solok Selatan , AKP Dadang Iskandar.
Berdasarkan informasi yang didapat SINDOnews , insiden itu terjadi di kawasan parkir Polres Solok Selatan, Jorong Bukit Malintang Barat, Nagari Lubuk Gadang, Kecamatan Sangir, Solok Selatan, Sumatera Barat, Jumat (22/11/2024) sekitar pukul 00.43 WIB. Diduga motif penembakan karena pelaku tidak senang dengan penangkapan yang dilakukan oleh Sat Reskrim Polres Solok Selatan.
Kasus tersebut menambah daftar panjang insiden polisi tembak polisi di Indonesia. Melihat ke belakang, berikut ini beberapa contoh lainnya yang bisa diketahui.
Kasus Polisi Tembak Polisi
1. Kasus Pembunuhan Brigadir J
Kasus pembunuhan Brigadir J menjadi sorotan besar sepanjang 2022 hingga 2023. Tak tanggung-tanggung, kasus ini menyeret nama besar yang tentunya membuat publik terkejut.Brigadir Joshua tewas karena luka tembak di rumah dinas Ferdy Sambo yang saat it menjabat Kadiv Propam Polri di Duren Tiga, Jakarta pada 8 Juli 2022. Awalnya, Brigadir J dilaporkan meninggal karena baku tembak.
Namun, setelahnya terungkap bahwa Brigadir J murni ditembak tanpa perlawanan. Ferdy Sambo kemudian dinyatakan bersalah karena menjadi dalang atau aktor intelektual pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.
Pada usahanya menutupi kejahatan tersebut, Sambo sempat membuat skenario palsu dan melakukan sabotase terhadap barang bukti. Dalam proses peradilan, Sambo sempat dijatuhi hukuman mati oleh Hakim Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan dalam sidang pembacaan vonis pada Senin, 13 Februari 2023.
Sempat ditolak banding ke Pengadilan Tinggi DKI Jakarta, Sambo mengajukan permohonan kasasi ke MA pada 12 Mei 2023. Beberapa bulan berselang, MA memutuskan mengubah putusan terhadap para terdakwa pembunuhan berencana Brigadir J, termasuk Ferdy Sambo yang semula dihukum mati, berganti penjara seumur hidup.
2. Polisi Tembak Polisi di Bogor
Kasus polisi tembak polisi ini terjadi di Rusun Polri Cikeas, Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (23/7/2023) dini hari. Keduanya diketahui merupakan anggota Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri.Untuk diketahui, Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage tewas diduga akibat ditembak rekannya sesama personel kepolisian, yakni Bripda IMS dan Bripka IG. Keduanya sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam proses penyelidikan dan diproses hukum.
3. Polisi Tembak Polisi di Lampung
Pada September 2022, Aipda Ahmad Karnain, anggota Bhabinkamtibmas Polsek Way Pengubuan tewas usai ditembak oleh rekannya, Aipda Rudi Suryanto, yang menjabat sebagai Kanit Provos di Polsek Way Pengubuan, Lampung Tengah. Peristiwa penembakan terjadi di kediaman korban pada Minggu (8/9/2022) malam.Peristiwa berawal saat korban yang sedang berada di rumahnya disatroni pelaku yang datang dengan membawa senjata api. Pelaku kemudian menembakan senjata miliknya ke arah korban hingga mengenai bagian dada sebelah kiri.
Korban pun tersungkur jatuh ke lantai bersimbah darah dan langsung dilarikan ke rumah sakit oleh pihak keluarga. Sementara pelaku sudah diamankan tak lama setelahnya di Mapolres Lampung Tengah dan menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
4. Kasus Polisi Tembak Polisi di NTB
Pada 2021 lalu, aksi polisi tembak polisi juga terjadi di Nusa Tenggara Barat (NTB). Anggota Humas Polres Lombok Timur, Briptu Khairul Tamimi alias Momon, ditemukan tewas bersimbah darah di rumahnya.Pelaku dari penembakan itu adalah Brigadir MN. Aksi tersebut diduga karena persoalan asmara, dalam hal ini pelaku cemburu kepada korban yang diduga memiliki hubungan gelap dengan istrinya.
5. Polisi Tembak Polisi di Polsek Cimanggis
Pada Juli 2019, Brigadir Rangga Tianto secara membabi buta melepaskan tujuh tembakan di Polsek Cimanggis. Seluruh tembakan itu menimpa teman seprofesinya, Bripka Rahmat Effendy. Korban pun tewas seketika dengan luka tembak di bagian dada, leher, paha dan perut.Kasus tersebut berawal saat Bripka Rahmat mengamankan remaja pelaku tawuran berinisial FZ. Ternyata FZ adalah keponakan Brigadir Rangga yang merupakan anggota Direktorat Polisi Air Badan Pemeliharaan Keamanan Polri.
Saat itu, Rangga menemani orang tua FZ untuk meminta remaja itu dibebaskan. Namun, permintaan itu ditolak Rahmat. Tersulut emosi, Rangga pergi ke ruangan lain, lalu mengambil senjata dan menembak Rahmat.
Itulah beberapa kasus polisi tembak polisi paling menggemparkan yang pernah terjadi di Indonesia.