Menteri Abdul Mu’ti Bakal Temui Kapolri Bahas Kasus Guru Honorer yang Dituduh Aniaya Anak Polisi

Menteri Abdul Mu’ti Bakal Temui Kapolri Bahas Kasus Guru Honorer yang Dituduh Aniaya Anak Polisi

Nasional | okezone | Rabu, 30 Oktober 2024 - 17:48
share

JAKARTA - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menyoroti kasus Guru SD honorer Supriyani yang dituduh aniaya anak polisi, di Baito, Konawe Selatan, Sultra. Dia pun bakal bertemu dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk menyelesaikan persoalan tersebut. 

"Ini juga bagian dari masalah yah, sekarang masih jadi isu di media kasus Bu Supriyani itu dan itu bukan hanya beliau, kasus seperti itu juga terjadi di tempat lain, karena itu kami ingin menyelesaikannya dari hulu, dan Kami sudah komunikasi nonformal dengan pak Kapolri terkait persoalan ini," ujar Menteri Abdul Mu'ti pada wartawan, Rabu (30/10/2024).

Menurutnya, kasus dugaan kekerasan di kalangan pelajar tersebut sejatinya kerap terjadi di sejumlah wilayah, yang mana persoalan tersebut harus dituntaskan dari hulunya. Maka itu, pihaknya bakal bertemu Kapolri untuk membahas persoalan kekerasan tersebut, termasuk dalam kasus yang dihadapi Guru Honorer Supriyani.

"Insya Allah dalam minggu-minggu ini kalau waktunya cocok kami akan bertemu silaturahmi dengan Kapolri membicarakan persoalan kekerasan yang ada di kalangan pelajar dan juga persoalan yang berkaitan dengan lagi-lagi pembinaan karakter," tuturnya.

Dia menerangkan, penyelesaian persoalan dari hulu harus dilakukan lantaran jika berkaca dari kasuistik saja bakal terus terjadi. Persoalan kekerasan di kalangan pelajar dan pembinaan karakter menjadi tantangan bersama untuk diselesaikan.

 

Abdul Mu'ti menambahkan, salah satu cara untuk menangani persoalan tersebut dengan pendidikan berbasis komunitas. Selain itu, peran serta dan dukungan masyarakat menjadi penting dalam menuntaskan persoalan tersebut.

"Penyelesaiannya dari hulunya, kalau kasuistik itu kan akan terus terjadi dan ini memang jadi tantangan kita bersama. Penguatan pendidikan karakter dan penanganan masalah ini juga bisa dilakukan dengan pendidikan berbasis komunitas. Jadi, di sekolah diajari baik-baik, masyarakatnya juga mendukung," katanya.

Topik Menarik