2 Selebritis Anggota DPR-DPRD Curi Perhatian, Bahas Guru Honorer hingga Harga Laptop

2 Selebritis Anggota DPR-DPRD Curi Perhatian, Bahas Guru Honorer hingga Harga Laptop

Nasional | okezone | Selasa, 29 Oktober 2024 - 10:14
share

JAKARTA - Dua selebritis yang baru pertama kali masuk parlemen sebagai wakil rakyat periode 2024-2029 mencuri perhatian ketika menyoroti sejumlah isu. Keduanya, yakni Verrell Bramasta dan Astrid Khairunisha atau Astrid Uya Kuya.

Verrell merupakan anggota DPR RI yang kini duduk di Komisi X. Saat rapat bersama di Komisi X beberapa waktu lalu untuk membahas program prioritas di tahun depan, Verrell dengan lantang menyampaikan aspirasi dan gagasannya.

Verrell mengungkapkan banyak masyarakat yang menyampaikan keluhannya soal pendidikan, termasuk yang ada di daerah pemilihannya. Dengan bahasa sederhana, menurut Verrell, masyarakat mengingingkan pendidikan yang tidak fokus pada administrasi. Namun, fokus pada mencerdaskan bangsa.

Setidaknya ada tiga hal yang fundamental, kata Verrell, yakni, "sarana prasarana, dan yang paling penting adalah soal guru honorer," ujarnya, dikutip Selasa (29/10/2024).

Ia mendorong agar persoalan guru honorer menjadi perhatian dari Komisi X. Selain soal peningkatan status guru honorer, Verrell juga menyoroti soal kesejahteraan guru karena masih banyak yang mendapat gaji Rp300 ribu.

Soal olahraga juga menjadi perhatiannya. Untuk memajukan dunia olahraga, khususnya atlet agar juara, ia mendorong agar para atlet bisa mendapatkan beasiswa, mendapat fasilitas serta nutrisi yang baik.

Verrell terakhir menyoroti soal kebudayaan. Ia mengusulkan, agar memberdayakan para pekerja kreatif. Bahkan, kalau perlu diperkuat diplomasi digital.

"Karena faktanya saat ini diplomasi atau perkenalan negara paling efektif adalah melalui budaya. Kalau kita contoh Korea, saya sayangkan kenapa Indonesia tidak bisa melakukan yang sama," tuturnya.

Lain lagi dengan Astrid, istri dari artis yang juga politikus Uya Kuya itu sekarang menjabat sebagai anggota DPRD Jakarta. Astrid menjalankan fungsi pengawasan sebagai anggota dewan, dengan mengkritisi anggaran.

Astrid menyoroti anggaran laptop yang mencapai Rp23 juta/unit dan pagar yang mencapai Rp1,4 miliar di Dinas Pendidikan Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Anggaran tersebut untuk sarana dan prasarana dua sekolah.

"Kalau di Power Point lama itu dijelaskan ada pemagaran 1 SD dan 1 SMP itu sebesar Rp 1.454.403.310,57 miliar. Saya mau tanya, itu dua sekolah itu sebesar apa ya? Pemagarannya? Sampai membutuhkan Rp700 juta 1 sekolah. Hampir Rp 1,5 miliar," kata Astrid Kuya dalam potongan video yang diunggah dalam akun @fraksipanjakarta.

Kemudian, dirinya juga menyoroti soal pengadaan laptop untuk sekolah. "Dan menyediakan laptop 129 unit untuk SD di Sudin. Kalau dihitung 1 anak dapat laptop Rp 23 juta. Apakah itu Rp 23 juta untuk anak SD? Kemarin saya baru beli laptop harganya Rp 7-10 juta saja," imbuhnya.

Verrel dan Astrid merupakan anggota dewan yang baru pertama kali menjabat. Keduanya maju sebagai anggota dewan lewat Partai Amanat Nasional (PAN).

Topik Menarik