Kemenag: Inovasi Masjid Ramah Lingkungan untuk Hadapi Perubahan Iklim
JAKARTA - Direktorat Urusan Agama Islam, Kementerian Agama (Kemenag) RI berkomitmen mendukung inovasi masjid, tidak hanya mencakup aspek keagamaan, tetapi juga ramah lingkungan terutama dalam rangka menghadapi tantangan perubahan iklim.
Demikian diutarakan, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Kamaruddin Amin saat International Symposium on Innovative Masjid (ISIM) 2024 di Solo, Jawa Tengah.
Kamaruddinmenekankan, bahwa masjid memiliki aset besar dan potensi strategis untuk mengarusutamakan pesan-pesan agama di masyarakat secara lebih luas.
Melalui ISIM 2024, kita ingin agama dinarasikan secara baik dan benar serta berfungsi untuk memberikan pencerahan terkait moral dan akhlak, tapi bagaimana agama dapat berkontribusi dalam meningkatkan kualitas kehidupan berbangsa dan bernegara, ujarnya, Rabu (2/10/2024).
Meskipun masalah lingkungan menjadi perhatian global, namun perhatian terhadap isu ini dalam konteks keagamaan masih belum dimanfaatkan secara optimal.
Fikih lingkungan bukan sesuatu yang baru, tetapi terasa belum begitu dinarasikan oleh para dai dan tokoh agama kita, bahkan termasuk kita sebagai pejabat,terangnya.
Oleh karena itu, dia berharap, inovasi ini dapat diterapkan untuk meningkatkan kualitas pengelolaan masjid di Indonesia, serta memperkuat kontribusinya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Masjid harus terus berinovasi, dan ini telah kita mulai melalui ISIM dan AMPeRa. Jadi, akan terus kita ikhtiarkan untuk didiseminasikan ke seluruh Indonesia, pungkasnya.
Plt. Direktur Urusan Agama I slam dan Pembinaan Syariah Ahmad Zayadi menambahkan, bahwa pembangunan dan pembinaan kemasjidan adalah tanggung jawab bersama, baik pemerintah maupun masyarakat.Setiap pihak memiliki peran penting dan tanggung jawab masing-masing dalam memajukan masjid, terangnya.
Zayadi menegaskan, tema besar 'Eco-friendly Mosque, Climate Change, and Future Generation' ini sebagai peran strategis agama dalam konservasi lingkungan, khususnya dalam menghadapi pemanasan global dan mencapai target SDGs nomor 13.
Agama dan para tokoh agama memegang peranan penting dalam memengaruhi kesadaran masyarakat terhadap isu lingkungan khususnya di tempat ibadah," ucapnya.
Ia juga mengapresiasi kepada 54 pemakalah ISIM dari dalam dan luar negeri yang akan mendiskusikan pada hari kedua terkait beragam subtopik, baik berupa diskusi konseptual maupun berbagi pengalaman praktik baik.
Inovasi masjid baik berupa pemikiran dan best practice akan memperkaya wawasan dan inovasi tentang peran agama dalam lingkungan hidup, tutup Zayadi.
Dalam kesempatan ini, Kemenag juga memberikan penghargaan melalui program Anugerah Masjid Percontohan dan Ramah (AMPeRa) dengan beberapa kategori, meliputi Masjid Percontohan (kategori: Masjid Raya, Masjid Agung, Masjid Besar, Masjid Jami, Masjid Bersejarah, Masjid di Tempat Publik) dan Masjid Ramah (kategori: Ramah Lingkungan, Disabilitas & Lansia, Anak & Perempuan, Keragaman, Dhuafa & Musafir).