Gelar IAPF, Ketua DPR Optimis Tingkatkan Hubungan Indonesia-Afrika

Gelar IAPF, Ketua DPR Optimis Tingkatkan Hubungan Indonesia-Afrika

Nasional | okezone | Jum'at, 30 Agustus 2024 - 22:04
share

JAKARTA - Ketua DPR RI Puan Maharani meyakini, perhelatan Indonesia-Africa Parliamentary Forum (IAPF) atau forum parlemen Indonesia dengan negara-negara Afrika dapat meningkatkan hubungan Indonesia-Afrika. Di mana, hubungan Indonesia-Afrika memiliki sejarah panjang.

Indonesia-Africa Parliamentary Forum akan digelar di Bali pada 31 Agustus hingga 2 September 2024. Pertemuan tersebut berkesinambungan dengan penyelenggaraan Forum Tingkat Tinggi (FTT) Indonesia-Afrika atau Indonesia-Africa Forum) yang digelar Pemerintah.

Awalnya Puan mengatakan, forum parlemen Indonesia-Afrika sebagai salah satu cara membangun kemitraan antar Parlemen dapat memperluas hubungan Indonesia dengan Afrika agar menjadi lebih inklusif.
 
"Artinya juga kita menjangkau hubungan antara masyarakat yang lebih luas, karena Parlemen adalah wakil rakyat," kata Puan melalui keterangan resminya, Jumat (30/8/2024).

Dengan tema ‘Memperkuat Kemitraan Parlemen Indonesia-Afrika untuk Pembangunan’, IAPF diharapkan menjadi langkah strategis dalam mempererat kerja sama antara parlemen Indonesia dan Afrika. Puan meyakini forum ini dapat meningkatkan kualitas hubungan kedua belah pihak.

"Saya yakin, pertemuan IAPF dapat  memberi ‘nilai tambah’ dalam hubungan negara-negara Afrika dengan Indonesia," katanya.

 

Menurut Puan, nilai tambah tersebut akan tercapai bila parlemen Indonesia dan negara-negara Afrika memperkuat kerja sama. TerlebihIndonesia dan Afrika memiliki historis hubungan antar negara, yang sudah telah terjalin sejak Konferensi Asia-Afrika tahun 1955 dan Gerakan Non-Blok tahun 1961.
 
"Nilai tambah juga akan didapat jika kerja sama IAPF berkontribusi mewujudkan aspirasi rakyat di Afrika dan Indonesia sehingga kesejahteraan masyarakat di masing-masing negara dapat tercapai," katanya.

Sebagai informasi, Forum Parlemen Indonesia-Afrika akan terdiri dari tiga sesi diskusi yang membahas isu-isu penting antara lain kerja sama selatan-selatan untuk kemakmuran dan pembangunan berkelanjutan, pembangunan komunitas yang tangguh melalui inisiatif kesehatan dan ketahanan pangan, serta pemanfaatan potensi perdagangan dan investasi untuk pertumbuhan ekonomi inklusif.

"Dan tentunya hal ini sejalan dengan semangat para pendahulu kita dalam Konferensi Asia Afrika 69 tahun lalu dalam memupuk persaudaraan dan solidaritas di antara bangsa-bangsa di Asia dan Afrika. Kita sebagai penerus harus melanjutkan cita-cita tersebut," katanya.

"Forum ini adalah bukti nyata dari komitmen Indonesia untuk selalu berada di garis depan dalam membangun dunia yang lebih baik," pungkasnya.
 

Topik Menarik