DPR Minta Permukiman Korban Banjir Bandang Ternate Direlokasi

DPR Minta Permukiman Korban Banjir Bandang Ternate Direlokasi

Nasional | okezone | Rabu, 28 Agustus 2024 - 23:15
share

JAKARTA - Banjir bandang melanda permukiman warga di Kelurahan Rua, Kecamatan Pulau Ternate, Kota Ternate, Maluku Utara. Belasan orang tewas akibat bencana tersebut.

Anggota Komisi V DPR RI Irine Yusiana Roba Putri meminta pemerintah merelokasi permukiman warga dari wilayah lokasi banjir. Di sisi lain, pihaknya turut menyampaikan dukacita mendalam kepada para korban .

"Dukacita mendalam dan keprihatinan kami ucapkan atas bencana alam di Ternate, khususnya bagi para korban dan keluarga yang ditinggalkan, kata Irine dalam keterangannya, Rabu (28/8/2024).

BNPB diketahui telah mengerahkan 10 alat berat atau ekskavator untuk mencari korban hilang sekaligus membersihkan material yang terbawa banjir. Pihaknya pun meminta agar proses pencarian korban terus dilakukan secara maksimal.

"Pencarian korban dan perbaikan akses perlu dilakukan dengan cepat. Semoga semua dapat diatasi dengan baik," ujarnya.

Irine mengaku telah menggelar rapat dengan pemerintah daerah setempat untuk mengetahui data korban dan kebutuhan logistik yang diperlukan, pada Selasa 27 Agustus 2024. Ia kemudian meninjau lokasi banjir bandang bersama Balai Wilayah Sungai (BWS), pihak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) serta Pemda.

Pak Wali akan mengkoordinasi supaya gerak kita cepat agar masyarakat dapat dibantu dengan segera. Pada prinsipnya tujuan kita bersama di sini adalah membantu masyarakat, katanya.

Irine melanjutkan perjalanannya dengan mengecek lokasi pengungsian warga korban banjir. Kemudian, memastikan fasilitas dan ketersediaan logistik dan bantuan pangan dari Kementerian Sosial (Kemensos). Kepada pemerintah, Irine pun meminta agar memberikan bantuan tempat tinggal bagi warga yang rumahnya hancur.

"Penanganan saat ini maupun yang akan datang adalah supaya warga terdampak bisa mendapat bantuan rumah. Saya sudah bahas dengan teman-teman dari PUPR dan Pemkot agar secepatnya menangani warga terdampak, ujarnya.

Untuk mencegah kejadian berulang, ia mendorong agar permukiman yang menjadi aliran banjir bandang direlokasi. Selain itu, diperlukan perbaikan infrastruktur aliran sungai.

Agar area tersebut dinormalisasi, jadi permukiman warga direlokasi di tempat yang aman. Di lokasi dekat danau tidak lagi dijadikan permukiman penduduk supaya ke depan tidak ada kejadian semacam ini lagi, pungkasnya.

Proses penanganan korban banjir bandang terus dilakukan, dan Pemkot Ternate menetapkan tanggap darurat banjir dan longsor selama 14 hari mulai 25 Agustus hingga 7 September 2024.

Topik Menarik